Tataplah langit seakan
tidak ada penghalang antara mata kita dan langit. Namun, tengoklah ke arah
samping maka benturan dan penghalang akan segera muncul. Menatap langit seperti
menatap kebenaran sejati. Sementara menengok kesamping seperti mendapati
kebenaran yang dipagari keakuan dan keangkuhan sehingga seketika menghadapi
tembok dan benturan.
Para
sufi sering kali menjadikan langit sebagai simbol ketinggian dan keluhuran
pencapaian tingkat spiritual. Oleh karena itu, langit digambarkan sebagai
representasi kebenaran Ilahi yang Maha Tinggi. Bila kita menatap langit, tidak
ada sekat atau pun penghalang. Hal ini dikarenakan kebenaran Tuhan yang tidak
terbatas. Berbeda ketika kita melihat dan mendapatkan arah disekeliling kita.
Selalu saja ada pembatas, dinding, gedung, bangunan megah, bahkan hutan dan jurang.
Hal ini dikarenakan lambang kebenaran yang selalu diselubungi oleh kotak-kotak
pendapat dari berbagai kelompok.
Mari,
kita cari kebenaran sejati dilangit. Bukan pada kelompok atau golongan,
sekalipun menggunkan label Tuhan dan Agama.
Hidayat,
Komaruddin. 2010. 250 Wisdoms Membuka
Mata, Menangkap Makna.Hikmah; Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar