Terima Kasih Atas Kunjungannya

Selasa, 24 Januari 2012

Inflasi

A.    Pengertian Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan dimana harga barang dan jasa cenderung naik secara terus menerus dan berlaku secara umum yang akan mengakibatkan nilai uang turun.
B.    Jenis Inflasi
a)    Inflasi Ringan    (< 10% setahun)
b)    Inflasi Sedang    (antara 10% - 30% setahun)
c)    Inflasi Berat    (antara 30% - 100% setahun)
d)    Hyper Inflasi    (> 100% setahun)
C.    Penyebab Terjadinya Inflasi
a)    Demand Pull Inflation    (kenaikan permintaan)
Inflasi yang terjadi karena permintaan masyarakat terhadap barang lebih besar daripada penawaran barang, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Demand Pull Inflation bisa terjadi karena beberapa hal. Yaitu, terlalu banyaknya uang yang dialirkan oleh bank sentral, meningkatnya anggaran belanja negara, pajak diturunkan, konsumen enggan menabung dan lebih suka membeli barang  dan ekspansi bisnis juga.
b)    Cost Push Inflation    (kenaikan biaya produksi)
Inflasi yang terjadi karena serikat pekerja yang kuat menuntut kenaikan gaji yang lebih tinggi kepada perusahaan. Ketika perusahaan harus membayar gaji yang lebih tinggi kepada karyawannya, biaya produksi mereka meningkat. Agar keuntungan mereka tetap, mereka menaikkan harga. Setiap kali hal ini terjadi, harga barang kebutuhan sehari-hari ikut naik. Meskipun demikian banyak orang percaya bahwa sebenarnya, perusahaan menaikkan harga barang kapanpun mereka inginkan untuk meningkatkan keuntungan, bukan hanya karena tuntutan serikat pekerja.
D.    Asal Terjadinya Inflasi
a)    Dari Luar Negeri    (Imported Inflation)
Inflasi ini terjadi akibat adanya kenaikan harga di luar negeri yang menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri. Inflasi semacam ini biasanya dialami negara-negara berkembang yang sebagian bahan bakunya berasal dari luar negeri. Misalnya, bila harga gandum yang diimpor dari luar negeri naik, maka harga tepung terigu dan roti di dalam negeri juga akan naik. Inflasi semacam ini terjadi karena adanya aktivitas perdagangan internasional yang melibatkan dua negara atau lebih.
b)    Dari Dalam Negeri    (Domestic Inflation)
Inflasi ini terjadi semata-mata disebabkan oleh faktor-faktor di dalam negeri, misalnya:
a.    Terjadi defesit anggaran secara terus-menerus yang kemudian ditutup dengan mencetak uang baru. Penciptaan uang baru yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya inflasi.
b.    Terjadinya gagal panen. Gagal panen dapat mengurangi penawaran barang di pasar. Bila permintaan lebih tinggi dari penawaran, pada akhirnya harga akan meningkat dan inflasipun akan terjadi.
c.    Kredit untuk keperluan produksi dibatasi. Kondisi semacam ini akan mengakibatkan harga barang dari waktu ke waktu semakin naik. Karena harga naik, para produsen cenderung akan menyimpan barangnya untuk mendapatkan harga setinggi-tingginya. Akibatnya, mendapatkan terjadi ketidakseimbangan antara permintaan barang oleh konsumen dengan barang yang disediakan oleh produsen. Harga pun akan naik. Secara psikologis keadaan seperti ini justru akan mendorong meningkatnya permintaan masyarakat, sebab jika masyarakat merasa was-was tidak mendapatkan barang lebih banyak dan harga barang justru semakin mahal.
E.    Teori Inflasi
Ada beberapa teori tentang inlasi. Masing-masing teori melihat aspek-aspek tertentu dalam proses inflasi. Teori-teori tersebut antara lain:
a)     Teori Kuantitas
Menurut teori kuantitas, inflasi disebabkan karena, bertambahnya kuantitas (jumlah) uang yang beredar, kecepatan peredaran uang, dan harapan masyarakat mengenai kenaikan harga barang di masa yang akan datang.
Jika masyarakat berharap harga tidak naik, maka uang yang diterima akan disimpan dalam bentuk tabungan. Akibatnya, permintaan berkurang dan harga tidak naik. Sebaliknya, jika masyarakat mengira bahwa di masa yang akan datang barang akan mengalami kenaikan, maka masyarakat akan mendorong meningkatnya permintaan akan barang. Pada akhirnya, kenaikan harga justru benar-benar terjadi.
Bila kenaikan harga ini terjadi terus menerus hingga hiperinflasi, orang akan mulai kehilangan kepercayaan terhadap nilai mata uang. Tanda ketika orang mulai tak percaya pada nilai mata uang tersebut adalah semakin cepatnya perdaran uang. Saat menerima uang, orang enggan untuk menyimpannya lebih lama karena mereka tahu semakin lama, nilai uang semakin turun. Karena itu, mereka cepat-cepat menggantinya dengan barang sebelum uang mereka tidak berharga.
b)    Teori Keynes
Menurut teori Keynes, inflasi terjadi ketika ada kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan ekonomi (gaya hidup) yang berada di atas kemampuan ekonominya. Yang termasuk ke dalam kelompok masyarakat seperti ini mungkin adalah pemerintah yang menjalankan pemerintahan dengan defesit anggaran biaya yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru. Bisa juga berasal dari pengusaha yang memperluas investasinya dengan cara meminjam kredit bank. Bahkan menurut teori ini, serikat buruh juga juga termasuk menyumbang inflasi ketika menuntut kenaikan gaji melebihi produktivitas mereka sendiri.
Keadaan semacam ini akan mengakibatkan permintaan terhadap barang-barang lebih besar dari barang yang tersedia (barang yang ditawarkan). Akibatnya, hatga barang secara umum naik.
c)    Teori Strukturalis
Menurut teori strukturalis. Inflasi disebabkan oleh ketidakelastisan penerimaan ekspor. Di negara berkembang, pertumbuhan nilai ekspor lebih lamban dibandingkan dengan pertumbuhan sektor yang lain. Kelambanan ini disebabkan karena harga barang ekspor tersebut tidak tinggi di pasar dunia, padahal harga barang ekspor tersebut merupakan ekspor utama negara berkembang. Untuk meningkatkan pertumbuhan yang lambat ini, pemerintah meningkatkan produksi meskipun biaya produksinya tinggi. Akibatnya, harga jual barang tersebut menjadi mahal juga. Bila kenaikan ini terjadi secara terus-menerus, akan terjadi inflasi. Ketidakelastisan penawaran produksi bahan makanan dalam negeri juga bisa menimbulkan inflasi. Dengan pertumbuhan bahan makanan yang tidak secepat pertambahan penduduk, maka naiknya harga bahan makanan akan melebihi kenaikan harga barang yang lain.
Menurut teori strukturalis, jika terjadi kenaikan harga maka akan diikuti oleh tuntutan kenaikan gaji. Sebagaimana kita ketahui di atas, kenaikan gaji akan mengakibatkan kenaikan produksi bagi pengusaha. Akibatnya, agar bisa tetap mempertahankan  tingkat keuntungan, pengusaha menaikkan harga barang. Terjadilah inflasi dan peristiwa seperti ini disebut “Proses Inflasi Spiral”.
F.    Cara Mengatasi Inflasi
Dalam batas-batas tertentu inflasi memang menguntungkan, karena pada dasarnya inflasi yang terkendali akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi. Tetapi jika sudah dalam taraf yang membahayakan, inflasi harus segera diatasi:
Adapun cara mengendalikan inflasi, yaitu:
a.    Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah di bidang keuangan (melalui bank sentral) untuk mengatur agar jumlah uang yang beredar sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu sistem perekonomian. Bentuk kebijakan moneter yang dilakukan untuk mengatasi inflasi antara lain:
1.    Penetapan cadangan minimun melalui kebijkan diskonto (discount policy). Fasilitas ini disediakan bagi bank-bank untuk memperlancar pengaturan keuangan bank agar jangan sampai tidak sesuai antara penanaman modal dan pendanaannya. Bila bank sentral memperkecil jumlah uang beredar di masyarakat, bank sentral bisa menaikkan tingkat diskonto, sehingga keinginan bank umum untuk meminjam dana pada bank sentral menurun.
2.    Operasi pasar terbuka (open market policy). Dengan menjual berbagai surat berharga seperti obligasi, SBI, dan SPBU, maka uang masyarakat akan tersedot ke bank sentral sehingga uang beredar akan berkurang.
3.    Kebijakan persediaan kas (cash ratio policy) agar inflasi tidak terjadi, maka bank sentral membuat kebijakan menaikkan persentase persediaan kas minimun dari bank umum. Dengan menaikkan persediaan kas ini, bank akan mengurangi pemberian kredit sehingga tidak memunculkan inflasi.
b.    Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang mengatur pengeluaran pemerintah dan perpajakan. Bentuk kebijakan fiskal yang ditempuh dalam mengatasi inflasi adalah:
1.    Menurunkan pengeluaran pemerintah
Dengan adanya pengurangan pengeluaran pemerintah, maka permintaan dapat dikurangi, sehingga uang yang beredar dapat berkurang.
2.    Menaikkan pajak
Jika pajak naik, maka uang yang dibelanjakan masyarakat akan berkurang karena orang hanya mengurangi dana yang mereka miliki berkurang demi pembayaran pajak.
c.    Melalui Kebijakan Non Moneter atau Kebijakan Riil
Kebijakan riil merupakam kebijakan di luar kebijakan moneter dan kebijakan fiskal. Bentuk kebijakan riil dalam mengatasi inflasi adalah:
1.    Menaikkan hasil produk
Sebagaimana sudah diungkapkan di atas, inflasi terjadi karena ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Permintaan akan barang terjadi lebih besar dibandingkan dengan penawaran sehingga harga naik. Dengan demikian, bila produksi dapat ditingkatkan, maka permintaan masyarakat akan dapat dipenuhi sehingga pada akhirnya tidak terjadi inflasi.
2.    Mengendalikan harga
Agar harga tidak naik, pemerintah dapat mengendalikan harga dengan cara pengawasan. Pemerintah akan menetapkan harga tertinggi yang boleh diterapkan pengusaha. Bila hal ini dilanggar, maka pemerintah akan mengambil tindakan. Namun tanpa pengawasan yang baik, cara yang digunakan pemerintah ini dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
G.    Dampak Terjadinya Inflasi
Perlu diingat bahwa inflasi bisa tidak terantisipasi (unanticipated inflation) dan bisa terantisipasi (anticipated inflation). Inflasi tidak terantisipasi bila masyarakat tidak memperkirakan besarnya inflasi atau naiknya inflasi terjadi begitu mendadak hingga masyarakat tidak dapat mengantisipasinya. Sebaliknya, bila inflasi telah diantisipasi sebelumnya, maka dampaknya dapat diminimalisasi.
Lalu apa dampaknya bagi kehidupan masyarakat? Perlu diingat bahwa dampak inflasi tidaklah sama bagi setiap orang. Ada anggota masyarakat yang rugi terkena dampak negatif, namun ada juga anggota masyarakat yang diuntungkan dari inflasi.
a.    Dampak inflasi bagi pemilik pendapatan tetap dan tidak tetap
Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun 2000. Pada tahun 2000, uang pensiunnya cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, namun di tahun 2008 atau tiga belas tahun kemudian, daya beli uangnya mungkin hanya tinggal setengah. Artinya, uang pensiunnya tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Begitu juga dengan pemilik kos-kosan yang menetapkan uang sewa yang tetap. Nilai uang sewa yang diterimanya tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun lalu.
Sebaliknya orang yang mengandalkan pendapatan berdasarkan keuntungan seperti pengusaha, tidak dirugikan dengan adanya inflasi. Begitu juga halnya dengan pegawai yang bekerja di perusahaan dengan gaji mengikuti tingkat inflasi. Para pekerja yang mempunyai kekayaan emas atau mata uang luar negeri juga tidak terpengaruh dampak inflasi.
Meskipun demikian perlu dibuat catatan bahwa dampak inflasi dapat diperkecil bila inflasi telah diperhitungkan sebelumnya dan adanya kemampuan untuk menyesuaikan pendapatan dengan perubahan harga.
Artinya bila karyawan bergaji tetap memperoleh gaji secara otomatis setiap tahunnya mengikuti laju inflasi, maka dampak inflasi bagi mereka tidaklah terlalu besar. Misalnya bila tingkat inflasi diperkirakan sebesar 10%, maka perusahaan akan meningkatkan gaji pegawai 10% setiap tahunnya. Dengan demikian, maka daya beli karyawan akan diharapkan tetap konstan.
b.    Dampak inflasi bagi para penabung
inflasi menyebabkan orang enggan untuk menabung karena nilai mata uang semakin menurun. Memang tabungan menghasilkan bunga, namun jika tingkat inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja menurun.
Bila orang enggan untuk menabung, dunia usaha dan investasi akan sulit berkembang. Karena, untuk berkembang dunia usaha membutuhkan dana dari bank yang diperoleh dari tabungan masyarakat.
c.    Dampak inflasi bagi debitur dan kreditur
Bila datangnya inflasi tidak diperhitungkan, inflasi dapat menguntungkan debitur dan merugikan kreditur. Bagi orang yang meminjam uang kepada bank (debitur), inflasi menguntungkan, karena pada saat pembayaran utang kepada kreditur, nilai uang lebih rendah dibandingkan pada saat meminjam. Sebaliknya, kreditur atau pihak yang meminjamkan uang akan mengalami kerugian karena nilai uang pengembalian pinjaman lebih rendah jika dibandingkan dengan pada saat peminjaman. Meskipun demekian, bila inflasi telah diperhitungkan dalam perjanjian pinjam meminjam dana, maka tidak ada satu pihak yang dirugikan atau diuntungkan dengan adanya inflasi.
d.    Dampak inflasi terhadap produsen
Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan bila pendapatan yang diperoleh lebih tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Bila hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya. Namun, bila inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi hingga pada akhirnya merugikan produsen, maka produsen enggan meneruskan produksinya. Produsen bisa menghentikan produksinya untuk sementara waktu, bahkan bila tidak sanggup mengikuti laju inflasi, bisa gulung tikar.

" Selamat Membaca (*_*) "

Senin, 23 Januari 2012

Analisis SWOT

S = Strengths ( Kekuatan-Internal )
W = Weaknesses ( Kelemahan-Internal )
O = Opportunity ( Peluang-Eksternal )
T = Threats ( Ancaman-Eksternal )

Di dalam     (+) = KEKUATAN
Di dalam     (-) = KELEMAHAN
Di luar       (-) = ANCAMAN
Di luar       (+) = PELUANG



" Selamat Membaca (*_*) "

Jenis Perkiraan Dalam
Perusahaan Dagang

Perkiraan Aktiva (ordinary asset accouts):
1)      Kas(cash).
2)      Perkiraan piutang,setiap piutang satu perkiraan(accounts receivable)
3)      Wesel tagih(notes receivable)
4)      Persediaan barang dagangan(merchandise inventory)
5)      Alat angkut(delivery equipment)
6)      Peralatan kantor(office furniture)
7)      Perlengkapan toko(store fixtures)
8)      Gedung(building)
9)      Tanah(land)
Perkiraan utang (ordinary liability accounts):
1)      Perkiraan utang,setiap utang stu perkiraan(accounts payable)
2)      Wesel bayar(notes payable)
3)      Hipotek(mortgage payable)
4)      Obligasi(bonds payable)


" Selamat Membaca (*_*) "

Istilah-Istilah Ekonomi

Berikut istilah-istilah sebagai informasi penambah pengetahuan :
A
• ACCOUNT = Perkiraan
• ACCOUNT RECEIVABLE = Piutang Dagang
• ACCOUNT FROM = Bentuk Perkiraan
• ACCOUNT NOT CURRENT = Pos-pos yang tidak lancar
• ACCOUNT PAYABLE = Hutang Lancar
• ACCOUNT PAYABLE LEDGER= Buku besar hutang
• ACCOUNT RECEIVABLE STATEMENT= Dartar piutang usaha
• ACCOUNT PAYABLE SUBSIDIARY LEDGER = Buku tambahan piutang
• ACCOUNTANT = Akuntan
• ACCOUNTANT FEE EXPENSE = Biaya akuntan
• ACCOUNTANT PUBLIC = Akuntan publik
• ACCOUNTING = Akuntasi
• ACCOUNTING ASSUMPTION = Asumsi akuntansi
• ACCOUNTING CYCLE = Sirklus akuntansi
• ACCOUNTING DATA = Data akuntansi
• ACCOUNTING DEPARTMENT = Departemen akuntansi
• ACCOUNTING EQUATION = Persaman akuntansi
• ACCOUNTING INCOME = Laba akuntansi
• ACCOUNTING INFORMATION = Informasi akuntansi
• ACCOUNTING INSTRUCTION = Intruksi akuntansi
• ACCOUNTING MANAGEMENT = Manajement akuntansi
• ACCOUNTING METHOD = Metode akuntansi
• ACCOUNTING PERIOD = Periode akuntansi
• ACCOUNTING PRINCIPLE = Akuntansi dasar
• ACCOUNTING PROCEDURE = Prosedur akuntansi
• ACCOUNTING RESPONSIBILITY = Akuntansi pertanggung jawaban
• ACCOUNTING SYSTEM = Sistem akuntansi
• ACCOUNTS INTER COMPANY = Rekening antar perusahan
• ACCRUED EXPENSE = Biaya yang akan di bayar
• ACCRUED EXPENSE PAYABLE = Beban terhutang
• ACCRUED PAYROLL PAYABLE = Utang gaji
• ACCRUED INTERS PAYABLE = Bunga terhutang
• ACCRUED REVENUE = Pendapatan yang akan diterima
• ACCRUED TAX PAYABLE = Hutang pajak
• ACCRUED WAGES PAYABLE = Upah terhutang
• ACCUMULATED DEPLETION = Akumulasi deplesi
• ACCUMULATED DEPRECIATION = Akumulasi penyusutan
• ACTUAL AMOUNT = Jumlah sesungguhnya
• ACTUAL COST ( arti islilahnya ) Biaya sesungguhnya
• ACTUAL FACTORY OVERHEAD = Beban overhead sesungguhnya
• ACTUAL LIABILITY=Hutang nyata
• ACTUAL PRICE= Harga sesungguhnya
• ACTUAL QUANTITY = Kwalitas sesungguhnya
• ADJUSTED BALANCE = Saldo setelah penyesuaian
• ADJUSTED TRIAL BALANCE = Neraca saldo penyesuaian
• ADJUSTING ENTRIES = Ayat jurnal penyesuaian
• ADDITIONAL COST ( istilahnya ) Biaya tambahan
• ADVANCE FROM CUSTOMER = Uang muka langganan
• ADVANCE ACCOUNTING = Akuntansi lanjutan
• ADVERTISING EXPENSE = Biaya iklan
• ADVERSE OPINION = Pendapatan tidak wajar
• Allowance for inventory decline to market = Cadangan penurunan nilai persediaan
• ALLOWANCE METHOD ( artinya ) Metode cadangan
• ALLOWANCE ACCOUNT = Perkiraan cadangan
• ALLOWANCE FOR BAD DEBT = Cadangan piutang tak tertagih
• ALLOWANCE FOR DOUBT FULL ACCOUNT = Cadangan pitang ragu-ragu
• ALLOWANCE FOR OVERVALUATION OF BRANCH MERCHANDISE = Cadangan kenaikan harga barang cabang
• AMORTIZATION = Penyusutan atas harta tak berwujud
• APPLIED FACTORY OVERHEAD COST = Biaya overhead yang dibebankan
• ANNUAL REPORT ( istilah ) Laporan tahunan
• ASSET ( istilah ) Harta
• ASSET APPROACH = Pendekatan aktifa
• ASSET ACCOUNT = Perkiranan harta
• AUDIT FEE = Pendapatan audit
• ASSUME = Asumsi
• AUDIT EXPENSE = Biaya audit
• AUDIT PROGRAMME = Program pemeriksaan
• AUDIT PROCESS = Proses pemeriksaan
• AUDIT PLANNING = Rencana pereiksaan
• AUDITOR ( islilahnya ) Pemerikasa keuangan
• AUDITING = Pemeriksaan keuangan
• AVERAGE METHOD = Metode rata-rata


B
• BALANCE SHEET ( arti istilahnya ) Neraca
• BALANCE PER BANK = Saldo menurut bank
• BALANCE PER BOOK = Saldo menurut buku
• BALANCE SHEET ACCOUNT = Perkiraan neraca
• BALANCE AMOUNT = keseimbangan jumlah
• BANK PAYABLE = Hutang bank
• BALANCE BEFORE LIQUIDATION = Saldo sebelum likuidasi
• BANK RECONCILIATION = Reconsiliasi bank
• BANK SERVICE CHARGE = Bedan administrasi bank
• BANK STATEMENT = Rekening koran
• BIN CARD ( artinya ) Kartu gudang
• BASIC FINANCIAL STATEMENT = Laporan keuangan pokok
• BEGINNING BALANCE = Saldo awal
• BETTERMENT = Perbaikan
• BOOK VALUE = Nilai buku
• BOOK VALUE OF ASSET = Nilai buku aktifa
• BOOK VALUE PER SHARE = Nilai buku per saham
• BRANCH ( istilah akuntansi ) Cabang
• BRANCH MERCHANDISE = Barang dagangan cabang
• BRANCH PROFIT = Keuntungan cabang
• BREAK EVENT = Pulang pokok
• BREAK EVEN PIONT = Titik pulang pokok
• BREAK EVEN SALES = Penjualan pulang pokok
• BUDGET ( arti istilahnya ) Anggaran
• BUDGET VARIANCE = Selisih anggaran
• BUDGET FLEXIBLE = Anggaran flexsibel
• BUDGET FIXED = Anggaran tetap
• BUDGET CYCLE = Siklus Anggaran
• BUDGET BALANCE SHEET = Anggaran neraca
• BY PRODUCT = Produksi sampingan
• BUILDING ( istilahnya ) Gedung
• BUSINESS ENTITY = Kesatuan usaha


C
• CAPITAL ( info intilah ) Modal
• CAPITAL STATEMENT = Laporan perubahan modal
• CAPITAL STOCK = Modal saham
• CASH = Kas
• CASH BUDGET = Anggaran kas
• CASH COUNT = Perhitungan kas
• CASH DISBURSEMENT JOURNAL = Jurnal pengeluaran kas
• CASH DISCOUNT = Potongan yang diberikan atas pembayaran tunai
• CASH FLOW ( info intilahnya ) Alur kas
• CASH FLOW CYCLE = Siklus alur kas
• CASH IN BANK = Kas dalam bank/kas di bank
• CASH ON HAND = Kas di tangan
• CASH IN TRANSIT = Kas dalam perjalanan
• CASH PAYMENT JOURNAL = Buku kas pengeluaran
• CASH RECEIPT JOURNAL = Buku kas penerimaan
• CASH SALES = Penjualan tunai
• CLOSING ENTRIES = Ayat jurnal penutup
• COST = Biaya
• COST ACCOUNTING = Akuntansi biaya
• COST OF GOODS AVAIBLE FOR SALES = Harga pokok barang tersedia untuk dijual
• COST OF GOODS MANUFACTURED = Harga pokok produksi
• COST OF GOODS SOLD = Harga pokok barang yang di jual (Harga Pokok Penjualan)
• CURRENCY = Mata uang
• CURRENCY ASSET = Harta lancar
• CURRENCY LIABILITIES = Hutang jangka pendek


D
• DEBIT NOTE = Nota debet
• DEBIT BALANCE = saldo debet
• DEDUCTION = Pengurangan
• DEFECTIVE GOODS = Produk rusak
• DEFERRED GROS PROFIT ON REALIZATION = Laba kotar yang belum direalisasikan
• DELIVERY EXPENSE = Biaya pengankutan
• DEPOSIT SLIP = Bukti setoran
• DEPRECIATION = Penyusutan
• DEPRECIATION EXPENSE = Biaya penusutan
• DETERMINING DEPRECIATION = Penetapan penyusutan
• DIRECT COSTING = Penetapan biaya langsung
• DIRECT DEPARTMENT OVERHEAD EXPENSE = Beban/biaya overhead departemen lansung
• DIRECT EXPENSE = Biaya langsung
• DIRECT LABOR COST BUTGET = Biaya anggaran buruh langsung
• DIRECT TAXES = Pajak langsung
• DIRECT WRITE OFF = Penghapusan langsung
• DISCOUNT = Potngan ( harga )
• DISSOLUTION = Pembubaran
• DIVIDEND STOCK = Deviden saham
• DOUBLE ENTRY SYSTEM = Sistem pembukuan berpasangan
• DRAFT ( info ) = Wesel
• DUE DATE = Tanggal jatuh tempo


E
• EARNED = Pendapatan
• EARNING AFTER INTEREST AND TAXES = Pendapatan sesudah bunga dan pajak
• EARNING AFTER TAX = Pendapatan sesudah pajak
• ECONOMIC LIFE = Umur ekomoni
• ECONOMIC ORDER QUANTITY = Jumlah pembelian optimal
• EMERGENCY WORKING CAPITAL = Modal kerja darurat
• EMPLOYEE EARNING STATEMENT = Laporan gaji karyawan
• END OF MONTH TRIAL BALANCE = Daftar saldo akhir bulan
• ENDING BALANCE = Saldo akhir
• ENDING INVENTORY = Persediaan akhir
• ENTERTAIMENT EXPENSE = Biaya entertain
• ENTRY = Ayat
• EQUIPMENT = Peralatan
• EQUITIES = Kekayaan
• EQUITY IH INCOME OF SUBSIDIARY COMPANY = Laba atas anak perusahaan
• ESTIMATE VALUE = Nilai taksir
• ESTIMATED GROSS PROVIT = Taksiran laba kotor
• EVIDENCE = Bukti-bukti
• EXCEPT = Pengecualian
• EXCESS OF COST OVER BOOK VALUE OF SUBSIDIARY INTEREST = Selisih lebih harga pokok di atas nilai buku
• EXCESS VALUE = Nilai lebih
• EXCHANGE RATE = Nilai tukar
• EXPECTED ACTUAL CAPACITY = Kapasitas yang sesungguhnya di harapkan
• EXPECTED RATE OF RETURN = Tingkat pengembalian yang diinginkan
• EXPIRED = Kadarluasa
• EXPENSE = Biaya
• EXTERNAL AUDIT = Pemeriksaan ekternal
• EXTRA ORDINARY GAIN = pembelajan yang luar biasa
• EXTRA ORDINARY LOSS = Kerugian yang luar biasa
• EXTRA ORDINARY REPAIRS = Perbaikan luar biasa
• EXTRA ORDINARY RETIREMENT = Penarikan aktiva sebab luar biasa


F
• Fiscal Year = Tahun pajak
• Fixed asset subsidiary ledge = Buku tambahan harta tetap
• Fixed asset turnover = Perputaran harta tetap
• Fixed capital asset = Modal kerja tetap
• Fixed cast = Biaya tetap
• Fixed efficency variance = Penyimpangan effisiensi yang tetap
• Fixed factory overhead = Overhead pabrik yang tetap
• Flexible budget = Anggaran yang berubah-ubah
• Floor = Batasan bawah
• Flow of cost = Aliran biaya
• Flow of document = Peredaran dokumen
• Flow of funds = Aliran dana
• Flow of work = Peredaran kerja
• Flowchart = Daftar aliran
• Fluctualing method = Metode fluktuasi
• Fluctuating fund = Dana berubah-ubah
• Foot note = Catatan kaki
• Forecast balance sheet = Ramalan neraca
• Forecast income statement = Taksiran rugi laba
• Form = Formulir
• Four collumn ccount = Jurnal empat kolom
• Fraud = kecurangan
• Freight in = Ongkos angkut pembelian
• Freight on material purchasas = Beban angkut pembelian bahan
• Freight out = Ongkos angkut penjualan
• Funds = Dana
• Funds statement = Laporan sumber dan pengunan dana
• Furniture & fixture = Peralatan
• Fusion = Penggabungan


G
• General Accounting = Aukuntansi Umum
• General Ledger = Buku besar
• General Journal = Jurnal umum
• General And Administrative Expense = Biaya umum dan administrasi
• General Examination = Pemeriksaan umum
• General Assigment = Penegasan umum
• Government financial = Keuangan penerintah
• Government accunting = Akuntansi pemerintah
• Gross Method = Metode Kotor
• Gross loss = Rugi kotor
• Gross Profit Laba kotor
• Gross Profit Analysist = Analisa laba kotor
• Gross provfi metho = Metode laba kotor
• Gross Profit on sales = Laba kotor atas penjualan
• Gross Working Capital = modal kerja kotor
• Group Code = Kode kelompok
• Go Publik Compony = Perusahan yang menjual saham ke masyarakat


H
• Heating and lighting expense = Biaya pemanasan dan penerangan
• Hidden Reserves = Cadangan rahasia
• Historical cost Accounting = Harga perolehan historis
• Historical cost = Biaya Historis
• Home office = kantor pusat
• Horizon Analyst = Analisa mendatar
• Human Resource Accounting = Akuntansi sumber daya manusia


I
• Income = laba
• Income After Tax = Laba sesudah pajak
• Income From Joint Venture = Laba usaha patungan
• Income From Operation = Laba usaha
• Income Sharing Agreement = Persetujuan penbagian laba
• Income Statement = Laporan rugi laba
• Income Statement Account = Pendekatan laba rugi
• Income Summary = iktiar rugi laba
• Incremental cost = Biaya tambahan
• Independent Auditor Report = Laporan pemeriksaan bebas
• Indirect Expense = Biaya tak langsung
• Indirect Departemental Expense = Biaya departemen tak langung
• Indirect factory cost = Biaya pabrik tak langsung
• Indirect Labor = Tenaga kerja tak langsung
• Inderect Material = Bahan baku tak langsung
• Indirect Operatiing Expense = Biaya usaha tak langsung
• Individual Priprietorship = perusahan perorangan
• Inflation = Inflansi
• Information = informasi
• Information System = Sistem informasi
• Initial Inventory = Persediaan awal
• Initial Audit = Pemeriksaan awal/pertama kali
• Input Tax = Pajak masukan
• Installation Cost = Biaya instalasi atau pemasangan
• Installment = Angguran atau cicilan
• Installment Contract Receivable = Piutang penjualan cicilan
• Installment Method = Metode cicilan
• Installment Payable = Hutang cicilan
• Installment Term Debt = Utang jangka menengah
• Insurance Expense General = Biaya asuransi unum
• Insurance expense selling = Biaya asuransi penjualan
• Intagible Asset = Aktiva tak berwujud
• Intangible Fixed Assets = Aktiva tetap tak berwujud
• Intercompany Loans = Pinjaman antar perusahan
• Interest = Bunga
• Interest Baering Note = Wesel berbunga
• Interest Expense = Biaya bunga
• Interest Factor = Faktor bunga
• Interest Income = Pendapatan bunga
• Interest ayable = Hutang bunga
• Interest Receivable = Piutang bunga
• Interim Statement = Laporan sementara
• Internal Audit = Pemeriksan Intern
• Internal Auditor = Pemeriksan internal
• Internal Control = Pengawasan internal
• Internal Control Questioary = Pertanyaan pengendalian Intern
• Internal Finacing = Pembiayan internal
• Inventory = Persediaan
• Inventory Balance = Saldo Persedian
• Inventory of Material = Persediaan Bahan Mentah
• Inventory Trun Over = Perputaran persediaan
• Inventory Valuation = Penilaian Persediaan
• Invesment In Fund = Investasi dalam dana
• Invesment In Bond = Investasi dalam obligasi
• Invesment In Joint Venture = Investasi dalam usaha patungan
• Invesment In Land = Investasi dalam bentuk tanah
• Invesment In life Insurance = Investasi dalam bentuk asuransi jiwa
• Invesment In Stock = Investasi saham
• Investor = Orang yang menanamkan modal
• Invoice = Faktur


J
• Job order cost = Biaya pesanan
• Job order cost sheet = Kartu biaya pesanan
• Job order cost system = Sistem biaya pesanan
• Job time ticket = Kartu jam kerja
• Joint cost = Biaya gabungan
• Joint cost of capital = Biaya penggunan modal bersama
• Joint product = Produksi gabungan
• Joint venture = Usaha patungan
• Joint venture books = buku-buku usaha patungan
• Journal = Buku harian
• Journal entry = Ayat-ayat jurnal
• Journalizing = menjurnal/ penjurnalan
• Judgment sample = Sampel pertimbangan


L
• Labor = Tenaga kerja
• Labor budget = Anggaran tenaga kerja
• Labor cost = biaya tenaga kerja
• Labor cost control = pengendalian biaya tenaga kerja
• Labor cost report = Laporan biaya tenaga kerja
• Labor efficiency ratio = Rasio effiensi tenaga kerja
• Labor efficiency stasndar = Standar effisinsi tenaga kerja
• Labor efficiency Variance = Selisih effiensi upah
• Labor Fringe benefit = Pendapatan yang diterima tenaga kerja
• Labor performance report = Laporan pelaksanan kerja
• labor rate variance = Penyimpangan tarif tenaga kerja
• Land = Tanah
• Land right = Hak atas tanah
• Last in first out ( LIFO ) = Masuk pertamakeluar pertama
• Lease = Sewa
• Lease agreement = Kontrak sewa guna
• Leaseing = Sewa guna
• Ledger = Buku besar
• Legal capital = Modal resmi
• Lessee = Pihak yang menyewakan guna barang
• Lessor = Pihak yang menyewa guna barang
• letter of comments = Surat komentar
• Letter of transmettal = Surat penyerangan
• Liabilities = Kewajiban
• Limited liabilty = Tanggung jawab terbatas
• Liquidating deviden = Deviden likiudasi
• liquidity = Kemampunan bayar hutang jangka pendek
• Long from report = Laporan akuntansi betuk panjang
• Long run proof = Pengecekan jangka panjang
• Long term debets = Utang jangka panjang
• long term debet to equity ratio = Rasio utang jangka panjang terhadap modal sendiri
• Long term investment = Investasi jangka panjang
• Long term liabilities = Hutang jangka panjang
• Loss = rugi
• loss from operation = Rugi usaha
• Loss on realization = Realisasi kerugian
• Loss on reduction of inventory = Rugi penurunan nilai persdiaan
• Loss on repossession = Rugi penarikan kembali
• loss on sale of invesment = Rugi penjualan investasi
• Loss on trade in = Rugi pertukaran
• Loss unit = Unit yang hilang
• Lower cost or market = Harga beli atau harga pasar yang lebih rendah
• Lumsump purchase = Pembelian secara bulat


M
• Machine = Mesin
• Maintenance Cost = Biaya pemeliharana
• Maintenance Departement Butget = Anggaran departeman pemeliharan
• Maintenance Expense = Biaya pemeliharan
• Management Accounting = Akuntansi manjemen
• Management Advisory Service = Pelayanan Konsultasi perusahan
• Management Audit = Pemeriksaan manajemen
• Management By Exception = Manjemen dengan pengecualian
• Manufacturer = Pabrikan
• Manufacturing Company = Perusahan pabrikan
• Manufacturing Cost = Biaya pabrikasi
• Manufacturing Overhead = Overhead pabrik
• Markdown cancellation = Pembatalan penurunan harga
• Market Rate = Harga pasar
• market Value = Harga pasar
• Market Value At Split Off = Harga jual pada titik pisah
• Market Value Of Rights = Harga jual hak beli saham
• Market Value Of Stock Ex Right = Harga pasar saham tampa hak beli saham
• Marketable securities = surat berharga
• Marketing = Pemasaran
• Marketing Department = Departemen pemasaran
• Marketing Expense = Biaya pemasaran
• Markup Cancellation = Pembatalan kenaikan harga
• Matching Cost With revenue = Penetapan pendapatan dan biaya
• Material = Bahan baku
• Material Account = Perkiraan bahan baku
• Material in Control = pengendalian bahan baku
• Material in Process = Bahan baku dalam proses
• Material ledger = Buku besar bahan baku
• Material Ledger Card = Kartu bahan baku
• Material Mix Variance = Selisih komposisi bahan
• Material Price variance = Penyimpangan harga bahan baku
• Material Usage prince Variance = Sesilsih harga pemakainan bahan
• Material Yield Variance = Selisih hasil bahan
• Material Requisition = Permintaan bahan baku
• Medical Expense = Biaya pengobatan
• Merchandise Inventory = Persediaan barang dagangan
• Merchandise Inventory Turnover = Perputaran persedian barang dagangan
• Merchandise Shipment on Consigment = Pengiriman barang konsinyasi
• Merchandise Company = Perusahan Dagang
• Mixed Account = Rekening campuran
• Mixed Opinion = Pendapat Campuran
• Mortgage Bond = Obligasi Hipotik
• Mortgage Payable = Hutang hipotik
• Moving Average = Rata rata bergerak


N
• National Association of Accounting = Asosiasi akuntan nasional
• Natural Bussiness year = Tahun bisnis alami
• Negative Assurance = Jaminan negatif
• Net Asset = Aktifa bersih
• Net earning =Pendapatan bersih
• Net Income = Keuntungan bersih
• Net Income After Tax = Keuntungan bersih setelah pajak
• Net Loss = Kerugian bersih
• Net Method = Metode Bersih
• Net Profit = Laba bersih
• Net Purchase = Pembelian bersih
• Net Realizable Value = Nilai bersih yang dapat direalisasikan
• Net Sales = Penjualan bersih
• Net Worth = Kekayan bersih
• Nominal Accounts = Perkiraan nominal
• Nominal Value = Nilai nominal
• Normal Balance= istilah = Saldo normal
• Not Sufficient Fund = Dana tidak mencukupi
• Note Payable = Wesel bayar
• Note Receivable = Wesel tagih
• Note of Financial Statement = Catatan atas laporan keuangan
• Notice of Employment = Surat perjanjian kerja.


O
• Observation of Inventory = Pengamatan persediaan
• Observation Of Inventory Taking = Pengamatan perhitungan persediaan
• Occupancy Cost = Biaya pendiaman atau penetapan
• Office Equipment = Peralatan kantor
• Office Salaries Expense = Biaya gaji bagian kantor
• Office Supplies = perlengkapan kantor
• Office Supplies Expense = Biaya perlengkapan kantor
• One Time Voucher procedure = Prosedur pembuatan voucher sekaligus
• One Write System = Sistem sekali tulis
• Open Item Statement = surat pernyatan elemen-elemen terbuka
• Operating Assets = Akifa atau modal oprasi
• Operating Expense = Biaya usaha
• Operating Sales Budget = Anggaran operasional penjualan
• Operating Transaction = Transaksi operasional
• Opinion = Pendapat
• Opportunity Cost = Biaya kesempataan
• Ordering Cost = Biaya Pesanan
• Ordinary Repair = Reperasi luar biasa
• Organization Chart = Stuktur Ogranisasi
• Other General Expense = Biaya umum lainya
• Other Longterm Liabilities = Hutang jangka panjang lainnya
• Out Of Pocket Cost = Biaya kantong sendiri
• Out Tax = Pajak keluaran
• Outlay = Pengeluaran
• Outstanding check = Cek beredar
• Out standing Stock = Saham yang beredar
• Over Time = Lembur
• Over All Cost Of Capital = Biaya penggunan modal Rata-rata
• Over Applied Factory Overhead = Kelebihan aplikasi overhead pabrik
• Over draft = Kelebihan penarikan
• Over Stated = Terlalu tinggi
• Owners Equity = Modal pemilik
• Onnership Right = Hak pemilik perusahan.


P
• Partner in Charge = Partner utama
• Partnership =Persekutuan
• Payable = Hutang
• Payable to Defaulting Sub souder = Hutang kepada pemesanan saham
• Payment = pembayaran
• Percentage Depletion = Deplesi persentase
• Perferred St0ck holder = Pemegang saham istimewa
• Performence Report = Laporan pelaksanaan
• Premium =Agio
• Premium of Prepered Stock = agio Saham preferen
• Premium on Bonds Payable = Agio olbigasi
• Premium on stock = Agoi saham
• Prepaid Advertising = Iklan dibayar dimuka
• Prepaid expense = Biaya dibayar dimuka
• Prepaid Insurance = Asuransi dibayar dimuka
• prepaid Transportation = Transportation sewa dibayar dimuka
• Prepayment = pembayaran dimuka
• Price Index = Indek harga
• Primary working capital = Modal kerja perimer
• Process Cost = Biaya proses
• Profssional Fess = pendapatan profesional
• Profit = laba
• Proforma = Proyeksi
• Progress Billing to Costomer = harga kontrak yang difakturkan
• Property = Kekayan
• Property Tax = Pajak keayaan
• Purchase = pembelian
• Purchase Discount = Potongan pembelian
• Purchase Invoice = Faktur pembelian
• Purchase journal = Buku harian pembelian
• Purchase Method = Metode pembelian
• Purchase order =Pesanan pembelian
• Purchase Requistion = Permintaan pembelian


Q
• Qualified Opinion = Pendapat wajar tanpa syarat
• Quick Ratio = Ratio aktiva tunai


R
• R & D Cost = Biaya riset dan pengembangan
• Rate of Return = Tingkat pengembalian
• Rate of Return on Net Worth = Rentabilitas modal sendiri
• Ratio Analysist = analsa ratio
• Ratio of Plant Asset to Long term Liability = Perbandingan harga tetap dengan hutang jangka panjang.
• Raw Material = Bahan mentah
• Raw Material Investory = Persedianan bahan mentah
• Raw Material Price Variance = Penyimpangan harga bahan mentah
• Realized Gross profit On Installment Sales = Realiasai laba kotor
• Re Arrangement = penyusunan kembali
• Receivable = Piutang
• Receivable Collection Budget =Budget pengumpulan piutang
• Receivable Trun Over = Perputaran piutang
• Receivable Write Off = Penghapusan piutang
• Receiving Account = Laporan penerimaan barang
• Reciprocal Account = Perkiraan berlawanan
• Recovable From Insurance Companies = Piutang kepada asuransi
• Redemption of bound = Penghentian obligasi
• Redemption value = Nilai penarikan
• Refference = Petunjuk
• Registered Bonds = Daftar obligasi
• Related Partty transaction = Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan yang istimewa
• Reliability = Dapat dipercaya
• Rent Earned = Pendapatan sewa
• Rent Income = Pendapatan sewa
• Re Odrder Point = Titik pesanan kembali
• Repair And Maintenance Expense = Biaya perbaikan dan pemeliharan
• Repeat Audit = Pemeriksaan yang berulang
• Replacement Cost = Nilai ganti
• Report = Laporan
• Report Form = Formulir laporan
• Report Frorm Balance Sheet = Neraca bentuk laporan
• Representative Letter Client = Surat pernyatan pelayanan
• Required Rate of Return = Tingkat pengembalian yang di inginkan
• Resaerch and Development Budget Reserve = Anggaran riset dan pengembangan cadangan
• Residual Value = Nilai sisa
• Responsibility Accounting = Akuntansi pertanggung jawaban
• Responsibility Center = Pusat pertanggung jawaban
• Responsibility Reporting Restated = Laporan pertnggung jawaban disajikan kembali
• Restrition of Diveden = Pembatasan deviden
• Retail Lifo Inventory Method = Metode harga eceran
• Retail Merchandsing = barang dagangan dijual dengan eceran
• Retail Method = Metode eceran
• Retained Earning = Laba yang ditahan
• Retained Earning Statement = Laporan laba yang ditahan
• Retirement of Bonds = Penarikan obligasi
• Return On Invesment = Tingkat pengembalian Investasi
• Revaluation = Penerikan kembali
• Revennue = Pendapatan
• Revenue Center = Pusat penghasi laba
• Revenue Expenditure = Pengeluaran pendapatan
• Revenue Recognition = Pengakuan pendapatan
• Reversing Entries = Ayat jurnal pembalik
• Riel Material Invetory Turnover = Perputaran persediaan bahan baku.


S
• Sefety Stock = Persediaan bersih
• Safe Harbor Rule = Aturan perlindungan
• Saleries Allowance = Tunjangan gaji
• Salary Expense = Beban gaji
• Sale On Account = Penjualan kredit
• Sales = Penjualan
• Sales Budget = Anggran penjualan
• Sales Discount = Potongan penjualan
• Sales Invoice = Faktur penjualan
• Sales Journal = Buku harian penjualan
• Sales Mix Variance = Selesih komposisi
• Sales order = Order penjualan
• Sales Return = Retur penjualan
• Sales Salaries Expense = Biaya gaji bagian penjualan
• Sale Salaries Payable = Hutang gaji bagian penjualan
• Sales Tax = Pajak penjualan
• Salvage value = Nilai sisa
• Sample Risk = Resiko penarikan contoh
• Schedule Of Account Payable = Daftar hutang
• Schedule Of Account Receivable = Daftar piutang
• Schedule Of Factory overhead = Daftar overhead pabrik
• Scrap Value = Nilai barang sisa
• Seasonal Working Capital = Modal kerja musiman
• Secured Bond = Obligasi yang dijamin
• Selling Expense = Biaya penjualan
• Semifixed Cost = Biaya semi tetap
• Separable Cost = Biaya tambahan
• Separation Report = Laporan pemberhentian
• Service Firm = Perusahan Jasa
• Set Up Cost = Biaya Pesanan
• Share holder = Pemegang saham
• Shipment On Installment sales = Pengiriman barang cicilan
• Short Form Report = Laporan akuntansi bentuk pendek
• Shut Down Point = Titik penutupan usaha
• Significant = Penting cukup berarti
• Simple Average Of Cost = Metode rata-rata sederhana
• Single Bookkeeping = Tata buku tunggal
• Single entery System = Sistem Pembukuan tunggal
• Single step = Langkah tunggal
• Sinking Fund = Dana pelunasan / dana pembayaran
• Slush Fund = Dana taktis
• Social Benefit = Manfaat sosial
• Sole Proprietorship = Persahan perseorangan
• Sound Value = Nilai sehat
• Special Journal = Jurnal khusus
• Specified Order Of Closing =Metode urutan alokasi yang diatur
• Spoilage = Produksi cacat
• Spoiled Goods = Pruduk cacat
• Standar of Reporting = Norma pelaporan pemeriksaan
• Statement By Director = Surat pernyatanan langanan
• Statement Of Changes Financial Position = Laporan perubahan dalam posisi keuangan
• Statement Of Changes In Working Capital = Laporan perubahan modal kerja
• Statement Of Cost Of Goods Manufacture = Laporan harga pokok produksi
• Statement of Finantial Posisition = Laporan posisi keuangan
• Statement Of Owners Capital = Laporan perubahan modal
• Statement Of Retained Earning = Laporan laba yang ditahan
• Statement Of Source And Application Of Fund = Laporan sumber dan penggunaan dana
• Step Method = Metode alokasi bertahap
• Stock Outstanding = Pertukaran saham
• Stock Redemption Fund = Laba yang dibagikan dalam bentuk saham
• Stock Right = pemegang saham
• Stock Rigth Outstanding = Rapat pemegang saham
• Stock Convertion = Dana penarikan saham
• Stock Holder Meeting = Rapat pemegang saham
• Stock Subcription = Saham yang dipesan
• Stock Warrant = Surat hak beli saham
• Storage Cost = Biaya penyimpanan
• Store Salaries Expense = Beban gaji toko
• Straight Line Method = Metode garis lurus
• Subsidiary ledger = Buku tambah
• Sunk cost = Biaya tersembunyi
• Supplementary information S= Penjelasan tambahan
• Supplies = pelengkapan
• Supplies Expense = Biaya perlengkapan
• Surplus = Kelebihan
• Supporting Schedule = Daftar tambahan


T
• T Account = Perkiraan bentuk T
• Tangible Asset = Harta berwujud
• Tangible Fixed Asset = Aktiva tetap berwujud
• Tax Acoounting = Akuntansi perpajakan
• Tax Deduction = Pengurangan Pajak
• Tax Invoice = Faktur pajak
• Tax Return Statement = Surat pemberitahuan pajak
• Taxable Firm = Pengusaha kena pajak
• Taxable Income = Pendapatan kena pajak
• Taxes Expense = Biaya pajak
• Taxes Holiday = Pembebasan pajak
• Taxes payable = Hutang pajak
• Taxes Rate = Tarif pajak
• Taxes Return = Pajak yang dikembalikan
• Temporary Investment = Investasi sementara
• Temporary Proprietorship = Perkiraan pemilikan sementara
• Tender Offer = Penawaran dagang
• Term Compliance = UJi ketaatan
• The old & New Balance Proof = Pengecekan saldo awal dan akhir
• Theoritical Capacity = Kapasitas secara teoritis
• Three Variance Method = Metode tiga penyimpangan
• Tickmarks = Tanda pemeriksaan
• Time Value of Money = Nilai waktu dari pada uang
• Timing Diffrence = Perbedaan waktu
• To Compare = Membandingkan
• To Trace = Menelusuri
• Total Asset Turn Over = Perputaran total harta
• Total Asset To Debts Ratio = Ratio aktifa terhadap utang
• Tracks = Taksiran
• Trade Discounts = Potongan perdagangan
• Trande In = Tukar tambah
• Trade Mark = Merk Dagang
• Traveling Expense = Biaya perjalan
• Treasurer = Pejabat keuangan
• Treasury Bill = Surat hutang jangka panjang
• Treasury Departement = Departemen keuangan
• Trent Analyst = Analysa pengembangan dari waktu ke waktu
• Trial Balance = Neraca saldo
• Trouble Debt Restructuring = Penataan kembali utang yang macet
• Trust Fund = Dana perwakilan
• Turn Over = Perputaran
• Two bin System = Sistem dua bin
• Two collumn Account = Perkiraan dua kolom
• Two collumn Journal = Dua kolom jurnal
• Two Variance Method = Metode dua penyimpangan


U
• Unadjusted Trial Balance : Neraca percobaan yang belum disesuaikan
• Unearned Income : Sewa diterima dimuka
• Uncertainties : Ketidak pastian
• Uncollectible Account : Beban penghapusan puitang
• Uncollectible Account Receivable : Beban penghapusan piutang
• Under Applied Overhead : Overhead yang dibebankan terlalu rendah
• Unearned Revenue : Pendapatan diterima dimuka
• Unemployment Tax : Pajak pengurangan
• Unexpired : Belum kadaluwarsa
• Unfavorable Variance : Selisih merugikan
• Uniformity : Keseragaman
• Unissued Capital stock : Modal saham yang belum beredar
• Unit Cost : Harga perunit
• Unit Equivalent : Unit setara
• Unit Of Output Depreciation : Penyusutan dengan jumlah unut keluaran
• Unit Product Cost : Biaya unit produksi
• Unit Profit Graph : Grafik laba perunit
• Unit Still In Process : Unit dalam Proses
• Unlimited Liabilities : Kewajiban tak terbatas
• Unqualied Opinion : Pendapatan Wajar
• Unvoidable Cost : Biaya yang terhindarkan
• Useful Life : Masa Pengunaan


V
• Valuation Account : Perkiraan pernilaian
• Value : Nilai
• Value Added : Nilai tambah
• Value Added Tax : Pajak Pertambahan Nilai
• Value In Use : Nilai pengurangan
• Variable Cost : Biaya variabel
• Variable Cost Ratio : Rasio biaya Variabel
• Variable Efficiency Variance : Penyimpangan effisiensi biaya variabel
• Variance Analysist : Analisa selisih
• Variance Analysist Report : Laporan analisa penyimpangan
• Verability : Daya uji
• Vertical Analysist : Analisa Vertical
• Volume Variance : Penyimpangan dalam isi
• Vouching : Biaya upah
• Voucher Register : Pemeriksaan dokumen dasar
• Voucher : Dokumen
• Voluntary Contribution : Simpanan sukarela


W
• Working Capital : Modal kerja
• Working In Process : Barang dalam proses
• Working In Process Inventory : Persediaan barang dalam proses
• Wages Expense : Pemeriksaan dokumen dasar
• Wages Rate : Biaya upah
• Wages And Taxes Statement : Laporan upah dan pajak
• Working Paper For Consolidated Balance Sheet : Neraca lajur untuk neraca konsolidasi
• Weighted Average : Metode rata-rata terimbang
• Weighted Average Method : Metode rata-rata terimbang
• working sheet : Neraca Lajur
• Working Paper : Kertas kerja
• Write Off : Dihapuskan
• Write Off Method : Metode penghapusan


Y
• Yield = Metode penghapusan
• Yield Variance = Penyimpangan hasil


Z
• Zero Base Budgeting = Penganggaran atas dasar nol


" Selamat Membaca (*_*) "