Terima Kasih Atas Kunjungannya

Selasa, 30 Desember 2014

Peristiwa 10 Muharram

Nabi Adam bertaubat kepada Allah.Nabi Idris diangkat oleh Allah ke langit.Nabi Nuh diselamatkan Allah keluar dari perahunya sesudah bumi ditenggelamkan selama enam bulan.Nabi Ibrahim diselamatkan Allah dari pembakaran Raja Namrud.Allah menurunkan kitab Taurat kepada Nabi Musa.Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara.Penglihatan Nabi Yaakob yang kabur dipulihkkan Allah.Nabi Ayub dipulihkan Allah dari penyakit kulit yang dideritainya.Nabi Yunus selamat keluar dari perut ikan paus setelah berada di dalamnya selama 40 hari 40 malam.Laut Merah terbelah dua untuk menyelamatkan Nabi Musa dan pengikutnya dari tentera Firaun.Kesalahan Nabi Daud diampuni Allah.Nabi Sulaiman dikurniakan Allah kerajaan yang besar.Hari pertama Allah menciptakan alam.Hari Pertama Allah menurunkan rahmat.Hari pertama Allah menurunkan hujan.Allah menjadikan ‘Arasy.Allah menjadikan Luh Mahfuz.Allah menjadikan alam.Allah menjadikan Malaikat Jibril.Nabi Isa diangkat ke langit.

Minggu, 28 Desember 2014

Perbanyak Berzikir Saat Hujan

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.Air adalah salah satu nikmat Allah yang sangat agung. Ia menjadi sumber kehidupan manuisa, hewan, dan tumbuhan. Semuanya tidak bisa lepas dari air. Sebagaimana firman AllahSubhanahu Wa Ta'ala,وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ“Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya': 30)Allah telah menyediakan nikmat ini untuk makhluk-makhluk-Nya di bumi. Sumbernya ada yang keluar dari tanah, turun dari langit (hujan), atau mengalir disungai dan lautan.. . . air hujan yang turun dari langitini adalah air penuh berkah. Yakni banyak mengandung kebaikan . . .Air Hujan salah satu nikmat yang banyak Allah sebutkan dalam Al-Qur'an. Manfaat dan kegunaannya sangat banyak, tidak diketahui detailnya kecuali oleh AllahSubhanahu Wa Ta'ala.Allah mengabarkan, Dia menghidupkan bumi yang mati dan kering melalui guyuran hujan. Airnya menghidupkan bumi & menghijaukannya.وَمَا أَنْزَلَ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَأَحْيَا بِهِ الْأَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ“Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan.” (QS. Al-Baqarah: 164)Dengan sebab hujan, Allah menumbuhkan tanam-tanaman, sayur-mayur dan buah-buahan sebagai sumber makanan, “dan Dia menurunkanair (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu.” (QS. Al-Baqarah: 21)Maka air hujan yang turun dari langit ini adalah air penuh berkah. Yakni banyak mengandung kebaikan. Ia bisa menyucikan bumi dari kotorannya, membersihkan badan dari kotoran debu& najis. Ia adalah air suci secara dzat & menyucikan yang lain.Kita lihat dalam Sunnah, NabiShallallahu 'Alaihi Wasallamsangat berharap banyak kebaikan pada hujan yang Allah turunkan. Beliu berdoa saat melihat hujan yang lebat,اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا"Ya Allah, -jadikan hujan ini- hujan yang membawa manfaat -kebaikan-." (HR. Al-Buhari, dari hadits 'AisyahRadhiyallahu 'Anha)Dalam riwayat Muslim, dari 'AisyahRadhiyallahu 'Anha, “Dan apabila 'Alaihi Wasallammelihat hujan, beliau membaca:RAHMAH(ini adalah rahmat).(HR. Muslim). . . hujan adalah rahmah . . .RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamjuga pernah menyibakkan bajunya agar tubuh beliau terkena air hujan. Saat beliau ditanya tentangnya, beliau menjawab:لِأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى“Karena sesungguhnya hujan ini baru saja Allah Ta’āla ciptakan.” (HR. Muslim)Hal ini, sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi, karena hujan adalah rahmah. Baru saja diciptakan oleh Allah Ta’ala, maka beliau meminta berkah melaluinya. Caranya dengan membasahisebagian badan beliau dengan air berkah ini.RasulullahShallallahu 'Alaihi Wasallamjuga mengajarkan agar memuji Allah'Azza Wa Jalla, “Kami diberi hujan dengan karunia Allah dan rahmat-Nya.” (Muttafaq ‘Alaih)Selain itu, beliau juga mengajarkan agar berdoa kepada Allah & meminta kebaikan kepada-Nya saat turun hujan. Karena saat itu termasuk waktu yang mustajab. Maka dianjurkan bagi setiap muslim memperbanyak pada waktu tersebut.NabiShallallahu 'Alaihi Wasallambersabda:اُطْلُبُوا اسْتِجَابَةَ الدُّعَاءِ عِنْدَ الْتِقَاءِ الْجُيُوشِ وَ إِقَامَةِ الصَّلَاةِ وَنُزُوْلِ الْغَيْثِ"Carilah pengabulan doa pada saat bertemunya dua pasukan, pada saat iqamah shalat, dan saat turun hujan." (HR. Al-Hakim dalam al-Mustadrak: 2/114 dan dishahihkan olehnya. Lihat Majmu' fatawa: 7/129. Al-Albani menghassankannya dalam al-Silsilah al-Shahihah no. 1469 dan Shahih al-Jami' no. 1026)Dalam Shahih al-Jami’ Al-Shaghir yang berstatus hasan, disebutkan redaksi yang lain, “Dua kondisi yang tidak akan ditolak doa; saat adzan dan dibawah guyuran hujan.”Menurut al-Munawi, maksudnya adalah tidak ditolaknya doa di bawah guyuran hujan, atau jarang sekali ditolak. Karena saat itu adalah waktu turunnya rahmah. Wallahu Ta’ala A’lam.

Selasa, 23 Desember 2014

Cinta dan Waktu

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggalah berbagai macam benda-benda abstrak. Ada Cinta, Kesedihan, Kekayaan, Kegembiraan, dsb. Mereka hidup berdampingan dengan baik. Namun suatuketika, datang badai menghempas pulau kecil itu, dan air laut tiba-tiba naik, akan menenggelamkan pulau tersebut. Semua penghuni mulai cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri masing-masing. Cinta mulai kebingungan, karena ia tidakcheap generic cialisdapat berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk mencoba mencari pertolongan. Sementara itu, air makin naik membasahi kaki cinta.Tak lama kemudian, Cinta melihat Kekayaan sedang mendayung perahu. “Kekayaan, Kekayaan, tolong aku”, teriak Cinta. “Aduh maaf cinta, perahuku telah penuh dengan harta bendaku. Aku tidak dapat membawamu, nanti perahuku tenggelam. Lagipula tidak ada lagi tempatbagimu di perahu ini”, kata Kekayaan. Lalu kekayaan kembali bergegas mendayung perahunya untuk pergi. Cinta merasa sedih sekali.Namun kemudian Cinta melihat Kegembiraan lewat dengan perahunya. “Kegembiraan, tolong aku”, teriak Cinta. Namun Kegembiraan terlalu gembira karena ia dapat menemukan perahu, sehinga ia tidak mendengar teriakan Cinta. Air semakin tinggi membasahi Cinta sampai ke pinggangnya, sehingga Cinta semakin panik.Tidak lama kemudian, lewatlah Kecantikan. “Kecantikan, bawalah aku bersamamu”, pinta Cinta. “Wah Cinta, lihatlah. Kamu basah dan kotor, aku tidak bisa membawamu ikut. Nanti kamu mengotori perahuku yang indah ini”, sahutKecantikan. Cinta sedih sekali mendengarnya, ia mulai menangis terisak-isak.Saat itu lewatlah Kesedihan, “Wahai Kesedihan, bawalah aku bersamamu”, Cinta meminta untuk ikut bersamanya. “Maaf Cinta, aku sedang sedih, dan aku ingin sendirian saja”, kata Kesedihan sambil terus mengayuh perahunya. Cinta putus asa, ia merasakan air makin naik dan akan menenggelamkannya.Pada saat itu terdengar suara, “Cinta, mari cepat naik ke perahuku”. Cinta menoleh ke arah suara tersebut, dan melihat seorang tua dengan perahunya. Dengan cepat-cepat Cinta langsung menaiki perahu tersebut tepat sebelum airmenenggelamkannya.Di pulau terdekat, orang tua tersebut menurunkan Cinta dan segera pergi. Padasaat itu barulah ia sadar bahwa ia sama sekali tidak mengetahui siapakah orang tua yang telah memberi pertolongan sehingga dirinya selamat. Cinta segera menanyakan pada seorang penduduk di pulau tersebut, siapa sebenarnya orang tua tadi.“Pak, siapakah orang tua tadi??”, tanya Cinta. “Oh, orang tua tadi?! Dia adalah sang waktu”, kata penduduk. “Tapi mengapa ia menyelamatkanku? Aku tidak mengenalnya, bahkan teman-teman yang mengenalku pun enggan menolongku”, Cinta heran.Dan penduduk itu pun menjawab, “Hanya waktulah yang tahu, berapalah nilai yang sesungguhnya dari Cinta itu”.

Pelajaran Dari Si Burung Pipit

Ketika musim kemarau baru saja mulai, seekor burung pipit merasakan tubuhnya kepanasan. Lalu ia mengumpat kepada lingkungan yang tidak bersahabatdengannya, kemudian ia memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dulu menjadi habitatnya. Ia terbang ke utara, yang konon kabarnya disana udaranya selalu sejuk dan dingin. Ternyata benar, ia mulai merasakan sejuknya udara di utara. Makin ke utara, ia makin merasakan sejuknya udara disana. Ia semakin bersemangat memacuterbangnya lebih ke utara lagi.Terbawa oleh nafsu, ia tidak sadar bahwa kepakan sayapnya telah tertempel oleh gumpalan salju. Makin lama makin tebal, dan akhirnya ia terjatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus oleh salju. Sampai ke tanah, salju yang menempel di tubuhnya justru semakin tebalhingga akhirnya si burung pipit tidak mampu berbuat apa-apa. Dia menyangkabahwa riwayatnya telah tamat pada saat itu, dan ia merintih sambil menyesali nasibnya.Mendengar suara rintihan si burung pipit, ada seekor kerbau yang kebetulan melintas dan menghampirinya. Namun si pipit kecewa, mengapa yang datang hanya seekor kerbau. Ia pun menghardik si kerbau agar menjauh dan dalam hatinya mengatakan, makhluk yang tolol tidak akan berbuat sesuatu untuknya.Si kerbau tidak banyak bicara. Ia hanya berdiri, lalu ia buang air kecil tepat di atas burung pipit tersebut. Si Pipit makin marah dan memaki-maki si kerbau. Namun, si kerbau tetap diam tanpa bicarasepatah kata. Ia pun maju selangkah, dan membuang kotorannya tepat di atas tubuh si Pipit. Dan seketika, Pipit tidak dapat bicara karena telah tertutup kotorankerbau, dan si burung pipit mengira dia akan mati karena tidak bisa bernafas.Namun perlahan-lahan, ia merasakan kehangatan. Salju yang menempel pada bulu-bulunya, perlahan-lahan meleleh oleh hangatnya kotoran kerbau tadi. Kemudian ia dapat bernafas lega dan dapat melihat kembali langit yang cerah.Si Pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas-puasnya. Karena mendengar suara nyanyian si burung pipit, ada seekor kucing yang mencari danmenghampiri sumber suara tersebut. Ia mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung pipit, kemudian menimang-nimangnya, menjilati tubuhnya, mengelus,dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu-bulu si burung pipit.Setelah bulunya bersih, si burung pipit bernyanyi dan menari kegirangan. Ia mengira, telah mendapatkan teman yang baik dan baik hati.Tapi, apa yang terjadi kemudian. Seketika itu juga, dunia terasa begitu gelap baginya. Dan, tamatlah riwayat si burung pipit saat itu.Dalam kehidupan, tidak semuanya yang nampak baik itu baik, jahat itu jahat. Namun bisa saja berbalik meskipun terlihat elok, karena halaman tetangga yang nampak hijau belum tentu cocok buat kita. Dan yang terpenting, baik buruknya penampilan, jangan digunakan sebagai satu-satunya tolak ukur. Serta ketika kita baru saja mendapatkan kenikmatan, jangan sampai lupa serta keburu nafsu, agar kita tidak melupakan apa yang seharusnya dilakukan selanjutnya.

Kisah Anak Penjual Koran

Pagi itu seperti biasa saya berangkat pagisetelah subuh dari rumah, ke tempat penyimpanan motor di bilangan cawang, uki, walau sering terlambat, kali ini saya datang labih awal ketempat menunggu bis antar jemput yang membawa saya ke kantor, saya menyukai naik bus jemputan karena lelah berkendara dari depok-cikarang. Tidak tahan kemacetan ibu kota.Seperti biasa saya duduk bersama rekan rekan sambil menunggu jemputan. Tetapi karena saya datang lebih awal, munculah seorang bocah lelaki yang seperti biasa menawarkan Koran kepada semua penduduk shelter.” Koran, Koran, Kompas, Media, tempo, republika, warta kota” begitu teriak bocah laki-laki tersebut menawarkan Koran kepada kami. “Koran bang” dia menawari ku untuk membeli Koran. “seperti biasa kompas satu” kataku meminta Koran yang biasa kubaca setiap pagi.Tangan mungilnya dengan cekatan memilih Koran yang kuminta diantara tumpukan Koran dagangannya.” ini bang Koran kompasnya” memberi Koran yang aku minta kepadanya, “nih ada kembaliaanya engga” kataku sambil menyodorkan uang Rp 50.000, kepadanya. “beres bang, pasti ada” segera dikeluarkan kembaliannya dari tas gembloknya yang kotor, “wah pagi-pagi uangnya dah banyak ya” kataku kepada bocah tersebut.“Allhamdulilah bang, rejeki saya lagi lancar” katanya sambil tersenyum senang. Dan setelah itu diapun berlalu menawarkan Koran kepada para penghuni shelter lainnya.Saat ini pukul 05.20, masih terlalu lama jemputan ku datang, maka saya menyempatkan membaca koran kompasyang tadi saya beli pada bocah tukang Koran tersebut.Tanpa sadar saya memperhatikan betapagigih seorang bocah tukang Koran tersbutmencari uang, dengan menawarkan daganganya kepada semua orang yang datang dan pergi silih beranti.Sepintas tampak keringat membasahi wajahnya yang tegar dalam usia beliaya harus berjuang memperoleh uang secara halal dan sebagai pekerja keras.” Koran, mba ada tabloid nova, ada berita selebritisnya nih mba, atau ini tabloid bintang, ada kabar artis bercerai” katanyabagai seorang marketing ulung tanpa menyerah dia menawarkan Koran kepada seorang wanita setengah baya yang pada akhirnya menyerah dan membeli satu tabloid yang disebut sang bocah tersebut.Sambil memperhatikan terbersit rasa kagum dan rasa haru kepada bocah tersebut, dan memperhatikan betapa gigihnya dia berusaha, hanya tampak senyum ceria yang membuat semua orang yang ditawarinya tidak marah. Tidak terdapat sedikit pun rasa putus asa dalam dirinya, walaupun terkadang orang yang ditawarinya tidak membeli korannya.Sesaat mungkin bocah tersebut lelah menawarkan korannya, dan dia terduduk disampingku, “kamu engga sekolah dik” tanyaku kepadanya “engga bang, saya tidak ingin sekolah tinggi-tinggi” katanya.“engga ada biaya dik’ tanyaku menyelidik, “Bukan bang, walau saya tukang Koran saya punya cita-cita” jawabnya, “maksudnya, kan dengan sekolah kamu bisa mewujudkan cita-cita kamu dengan lebih mudah” kataku menjawab.“Aku sering baca Koran bang, banyak orang yang telah sekolah tinggi bahkan sarjana tidak bekerja bang, alias nganggur. Mending saya walau sekolah tidak tinggi saya punya penghasilan bang” katanya berusaha menjelaskan kepadaku. “abang ku bang, tidak sekolah bisa buka agen Koran penghasilan sebulannya bisa 3-4 juta bang, saya baca di Koran gaji pegawai honorer Cuma 700ribu, jadi buat apa saya sekolah bang”tanyanya kepadakuSaya mengerutkan kening, tertanda saya tekejut dengan jawaban bocah kecil tersebut pemikiran yang tajam, dan sebuah keritik yang dalam buat saya yangseorang sarjana. Dalam hati saya membenarkan perkataan anak tersebut, UMR kota bekasi saja +/-900rb untuk golongan smu.Saya pun tersenyum mendengar jawaban anak tersebut, kemudian bus jenputan saya pun tiba dan saya meninggalkan bocah tersebut tanpa bisa menjawab pertanyaanya, apa tujuan kita sekolah, menjadi sarjana.?Karena banyak sarjana sekarang yang begitu lepas kerja mengaggur, tidak punyapenghasilan, dan banyak juga karena belum bisa bekerja yang melanjutkan S2 dengan alas an ingin mengisi waktu luangdan menambah nilai jual dirinya.Tapi pernyataan bocah penjual Koran tersebut menyadarkan saya, tentang rejeki, dan tujuan dari bersekolah, yang saat ini saya mungkin kalah dengan bocah kecil tersebut, walau saya seorang yang mempunyai penghasilan dan mempunyai suatu jabatan saya hanyalah manusia gajian, saya hanya seorang buruh.

Minggu, 08 Juni 2014

ayah, ibu dan kekasihku

kuHidup ku tak seindah mentari yang terbit di pagi hariTak seindah malam yang diterangi bulan dan bintang-bintangJika sehelai nafas harus terbang ke awan, aku berharap itu nafas kuIni bukan tentang kamu, melainkan tentang harapan di hidup kuSaat nyawa ini sudah tak berarti, aku berharap tak seorangpun tersakitiTerlebih kekasih ku, Kekasih ku yang selalu menangis di saat sulit untuk bertemuDan selalu menggerutu jika mata ini tak saling bertemuDi hidup ku banyak yang bisa ku pilih tapi sedikit yang tak bisa ku pilihJika bisa ku memilih untuk tidak bertemu dengan mu, pasti sudah ku pilih ituKarena saat kau baca ini mungkin kita tak bisa lagi bertemuIni pilihan untuk melepas segala beban di dalam hati kuAyah.. ibu.. tak banyak permintaan ku duluTerbangkan aku sejauh harapan yang ku gantungkanAtau tenggelamkan aku ke harapan yang kalian paksakanSelebihnya ku pasrahkan pada Allah yang maha tahu

Senin, 17 Maret 2014

ORANG TUAMU BUKAN BARANG RONGSOKAN

Di Jepang, dulu pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orangtua yang sudah tidak berdaya, sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya. Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan. Karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggend...ong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya, berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui. Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut dan mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap Ibunya. Justru si Ibu yang tampak tegar. Dalam senyumnya, dia berkata, 'Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa, Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini, rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-rantingkayu. Ibu takut kau tersesat. Ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah". Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras. Kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat Ibu yang sangat mengasihinya sampai Ibunya meninggal.

Seorang Istri Mengeluh Kepada Ibunya

“Ma…Aku sudah sebulan menikah. Aku sudah berusaha membuat masakan yang enak untuk suamiku. Kenapa masakanku masih saja tidak enak?” “Sabarlah anakku…Belajar itu butuh waktu…Tetaplah semangat…” Enam bulan kemudian sang anak bertemu ibunya lagi. “Ma…Apa aku ditakdirkan tidak bisa masak ya ma? Sudah enam bulan berlalu. Setiap hari aku berusaha masak yang enak, tapi masih saja masakanku terasa tidak enak…” “Apa yang kamu lakukan setiap hari itu anakku?” “Aku berusaha memasak sesuai resep dari mama…” “Dengan cara yang sama? Dengan bahan-bahan yang sama?” “Benar ma…Aku masak sesuai resep mama. Sejak awal langkahku sudah persis sama dengan resep mama. Bahan-bahannya juga sudah benar. Aku sudah berusaha melakukan yang terbaik” “Kamu tidak pernah merubah cara memasaknya? Atau mencari bahan merk lain?” “Nggak pernah ma…Aku sudah merasa persis sesuai resep sejak awal memasak” “Anakku…Sejatinya kamu hanya belajar memasak satu kali, saat awal kamu memasak. Lalu kamu ulang-ulang sebanyak seratus delapan puluh kali” “Maksudnya apa ma?” “ Saat kamu awal memasak dan mengetahui hasil masakanmu tidak sesuai harapan, kamu seharusnya mengevaluasi proses memasakmu. Dan kamu harus melakukan perubahan pada proses itu bila kamu ingin hasilnya berubah menjadi lebih baik. “ RENUNGAN: Teman-teman, memang benar bahwa syarat menuju sukses adalah konsisten dan bersungguh-sungguh. Namun bila hasil kerja kita tidak sesuai dengan yang kita harapkan, kita harus segera melakukan evaluasi dan merubah cara kerja kita. Suatu hal yang berbeda antara bekerja bertahun-tahun dengan bekerja setahun dan mengulangnya berkali-kali. Bila anda ingin mendapatkan HASIL yang BERBEDA, anda HARUS menggunakan CARA yang BERBEDA. Bila anda ingin mendapatkan HASIL yang LEBIH BAIK, anda HARUS melakukan dengan CARA yang LEBIH BAIK

Sabtu, 22 Februari 2014

Inilah Caraku Mencintaimu

Kau pemiLiiiek Hatiku, Aku mencintaimu dengan menjauh darimu, bukan karena aku membencimu, namun karena aku ingin menjagamu dan menjaga diriku sendiri dari khalwat yang menjebak, aku mencintaimu dengan menjaga diriku dan dirimu, menjaga kesucianku dan kesucianmu, menjaga kehormatanku dan kehormatanmu, menjaga kebeningan hatiku dan hatimu, ya...... Beginilah caraku mencintaimu, mencintaimu dalam diamku, karena diamku adalah bukti cintaku padamu.. dan sekarang, keadaan menegurku, sehingga dapat membantu menyadarkanku dari kesalahan yang telah aku perbuat, meskipun pesonamu terhadapku belum pulih, belum pulih.. aku tak bisa memungkiri, bahwa setiap manusia pasti akan merasakan fitrahnya, termasuk permasalahan ketertarikannya terhadap lawan jenis, maka jika harus demikian, untuk apa jika hati ini aku tambatkan kepada siapa yang bukan orangnya nanti, jika memang hati ini sangat peka terhadap pengaruh diri yang memilikinya ketika hati ini salah dalam pengelolaanya, oleh karenanya, jika aku harus mencintai lawan jenis adalah fitrahku sebagai manusia, maka aku akan mencoba untuk mencintai siapa yang akan menikah denganku nanti, walaupun aku belum pernah bertemu dengannya, lantaran pasti Allah akan mempertemukanku dengannya, sehingga usahaku yang sia-sia akan cenderung berkurang di dalam lingkup fitrahku, InsyaALLAH.. Kalau saja Allah menjadikan aku menikah dengan seorang lelaki yang ditakdirkan Allah kepadaku, maka untuk apa aku berharap dan menghabiskan waktuku kepada yang lainnya, yang belum tentu akan menjadi suamiku kelak, sedangkan hati ini mudah terdominasi dengan sesuatu hal yang lain,. Dan rasa ketertarikanku cukuplah akan aku tumpahkan kepada suamiku kelak.. Yaa Allah, sucikanlah hatiku hanya untuk siapa yang pantas menempatinya dengan keridhoanMu, cukup dia sajalah yang aku cintai karena aku tidak menginginkan keburukan ketika aku berbuat salah terhadap hatiku, amiiin