Terima Kasih Atas Kunjungannya

Rabu, 27 Maret 2013

Menata Cinta dan Kegalauan


Kenapa ada orang yang galau?. Karena ia lupa akan prinsip-prinsip hidupnya. Prinsip hidup yang harus dibangun:
maa fii qalbii ghairullah (Tidak ada di hatiku selain Allah)
Jika prinsip hidupnya maa fii qalbii ghairullah, maka akan tenang apapun kondisinya.
Orang yang hatinya kosong dari harta bukan berarti ia miskin. Dan apakah orang yang di hatinya hanya ada Allah tidak bisa mencintai?. Tidak juga, tapi itu adalah sebenarnya cinta. Kalau cinta yang sebenarnya itu relatif.
Sebenarnya cinta adalah cinta yang tumbuh dari hati yang di dalamnya hanya ada Allah. Sebenarnya cinta akan terasa kesejukannya pada saat kebeningan hati bertemu dengan kelezatan nafsu. http://mediasholeha.wordpress.com/wp-includes/js/tinymce/plugins/wordpress/img/trans.gif?m=1207340914g
Ke dalam diri manusia sudah Allah Ta’ala letakkan dua bejana, yaitu bejana HATI dan NAFSU. Dalam hidup ini banyak orang yang salah mengisinya. Misalnya ketika cinta kepada manusia diletakkan di hati. Cinta itu ada di dalam nafsu. Sama halnya dengan benci, bukan di hati tapi di nafsu. Ketika bertamu misalnya, kita disuguhi toples isi teh dan gelas isi kue. Tidak sesuai.
Nafsu
Hati
Susah  Senang
Benar
Benci  Cinta
Baik
Takut  Berani
Mulia
Nafsu menimbulkan keinginan/rasa ingin. Nafsu adalah mata air segala keinginan. Kemudian muncullah perbuatan. Yang meletakkan rasa ingin adalah Allah, dan semua bergantung pada isinya nafsu.
Apapun isinya nafsu itu lezat, kecuali benci… Kalau orang gampang membenci, berarti baginya benci itu nikmat.
Apa yang dimaksud dengan isi HATI yang benar, baik, dan mulia?
BENAR : Sesuai dengan keinginan Allah Ta’ala
BAIK : Membaikkan perasaan orang lain
MULIA : Mengangkat nilai diri [di hadapan Allah Ta’ala]
Orang yang berbuat baik, belum tentu orang baik. Misalnya, anak berbuat baik kepada orang tua karena selama ini orang tuanya telah berbuat baik kepadanya. [QS. Al Isra’: 23][QS. Al Ankabut: 8]
Kalau kita berbuat baik kepada orang tua, sedangkan orang tua kita “njelehi”, keinginan mereka tidak sesuai dengan kita, dll, maka kita bisa dibilang orang baik.
Jika isi hati bertemu dengan nafsu, maka ketika susah pun adalah susah yang baik, benar, dan mulia. Misalnya, susah karena tadi malam tidak tahajjud.
CINTA yang benar adalah cinta yang sesuai dengan keinginan Allah.
CINTA yang benar:
-          Tidak mencintai karena penampilan fisik
-          Tidak membeda-bedakan cinta
-          Tidak ada harapan untuk memiliki
-          Tidak ada cinta dalam dan untuk kemungkaran
CINTA yang baik :
-          Tidak menimbulkan dampak negative (misalnya: VMJ, berhayal, dll)
-          Menjadi energy penyemangat untuk melipatgandakan ibadah dan amal shalih
-          Membuat diri luluh dalam kebeningan dan kesucian
CINTA yang mulia:
-          Menyejukkan hati siapapun
-          Tidak menggejolakkan nafsu orang lain
-          Menginspirasikan kebaikan untuk sesama
-          Menjadi contoh bagi siapapun yang menginginkan sebenarnya cinta

Menumbuhkan Keyakinan Atas Pertolongan Allah

Wahai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Alloh, niscaya Dia  akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad (47) : 7).

Sahabat sekalian, kadang saat berbuat kebaikan kita merasa takut. Padahal kita yakin bahwa itu adalah kebaikan yang dicintai Alloh. Namun hati kita merasa begitu berat sebagaimana orang yang dibelakangnya ada ular dan didepannya ada parit. Dia akan takut untuk melampaui keduanya. Kalau terus ke depan dia takut akan jatuh ke parit tapi kalau ke belakang dia takut akan dicaplok ular. Demikian beratnya sehingga dia tidak berbuat sesuatu keculai hanya diam di tempat. Demikian pula orang yang takut untuk berbuat kebaikan sehingga tidak ada amal yang dia kerjakan. Lalu mengapa hal ini bisa dialami oleh seseorang? Diantara penyebabnya karena dia takut menerima resiko. Orang yang takut menghadapi resiko akan banyak keraguan dalam hatinya, akan banyak pikiran-pikiran yang terlintas dalam akalnya sehingga dia sangat berat untuk melakukan kebaikan bahkan boleh jadi dia batalkan kebaikan tersebut. Penyebab kedua karena dia tidak yakin kepada Alloh. Setiap kebaikan pasti akan mendapatkan keridhoan dan kecintaan Alloh. Orang yang tidak yakin kepada Alloh, tidak yakin atas balasan Alloh dalam amalnya akan terasa berat dan kadang takut dalam melakukannnya apabila itu ada resiko yang harus dihadapi. Padahal kalau dia lakukan dengan berharap atas balasan Alloh pastilah Alloh tidak akan menyia-nyiakan dirinya. Lalu bagaimana caranya menumbuhkan keyakinan kepada Alloh? Diantara jalan untuk menumbuhkan keyakinan kepada Alloh adalah :
1.      Yakin bahwa Alloh tidak akan menyia-nyiakan dirinya.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang yang tidak mungkin menyia-nyiakan hamba-Nya yang berbuat baik. Tidaklah mungkin Alloh akan menimpakan keburukan bagi hamba-Nya yang beriman kepada-Nya. Semua yang Ia timpakan kepada hamba-Nya pastilah demi kebaikan hamba tersebut. Namun banyak orang yang tidak menyadarinya sehingga apabila ditimpa musibah dia uring-uringan bahkan tidak jarang dia sampai bersu-uzhon (berprasangka buruk) kepada Alloh. Maha suci Alloh dari perbuatan zhalim terhadap hamba-hamba-Nya. Orang yang sakit melulu, kehilangan sepeda motor, kehilangan hand phone (HP) lalu merasa disia-siakan oleh Alloh berarti dia tidak yakin kepada Alloh.  Karena boleh jadi hal tersebut sebagai jalan sedekah baginya yang selama ini tidak pernah sedekah, atau barangkali hal itu sebagai jalan penebus atas dosa-dosanya selama ini, atau untuk menaikkan derajatnya di sisi Alloh.
Ketika Ummu Musa diperintahkan untuk menghanyutkan si Musa yang masih bayi untuk menyelamatkan kezhaliman penguasa Fir’aun yang mengharuskan rakyatnya untuk membunuh setiap bayi laki-laki yang lahir, dia yakin bahwa perintah Alloh pasti akan mendatangkan kebaikan. Sehingga ia hanyutkan si bayi Musa dalam sebuah papan dan terus ia awasi sampai Alloh mendatangkan orang yang memungutnya. Maha suci Alloh, ternyata istri Fir’aun sendiri yang menemukan bayi tersebut sehingga Musa selamat dari pembunuhan penguasa Fir’aun dengan rahmat Alloh. Demikian pula Ibrahim juga mempunyai keyakinan yang kuat atas pertolongan Alloh ketika dia harus menghancurkan patung-patung yang disembah oleh kaumnya, termasuk bapaknya sendiri yang membuat patung yang disembah tersebut. Demikianlah keyakinan yang semestinya dimiliki oleh para pejuang kebenaran, yakin bahwa Alloh tidak akan menyia-nyiakan apa yang ia perjuangkan selama ini.
2.      Yakin bahwa Alloh akan menolongnya
Seorang mukmin yang memperjuangkan kebenaran, menegakkan agama Alloh agar mulya di muka bumi haruslah mempunyai keyakinan yang kuat bahwa Alloh pasti akan menolongnya. Sebagaimana firman Alloh : “wahai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Alloh niscaya Dia  akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu” (QS. Muhammad (47) : 7). Demikianlah Alloh akan menolong siapapun yang menolong  agama-Nya bahkan meneguhkan kedudukan orang tersebut. Itulah tanda kasih sayang Alloh, yang akan memberikan balasan siapapun yang berjuang untuk agama-Nya dengan balasan yang jauh lebih baik dari apa yang ia korbankan untuk agama-Nya. Kalaupun sekarang kita lihat banyak orang-orang yang tidak sholeh menguasai bumi ini, kita harus yakin bahwa suatu saat nanti Alloh akan menjadikan orang-orang sholeh menjadi penguasa di muka bumi ini. Karena bumi ini bukan diwariskan kepada orang-orang yang tidak sholeh, tapi diwariskan kepada orang-orang sholeh yang senantiasa menegakkan agama Alloh.

3.      Yakin akan pahala dari Alloh.
Kalau seseorang melakukan sholat jama’ah di masjid maka dia yakin bahwa Alloh akan melipatkangandakan pahalanya 27 derajad, dia yakin bahwa Alloh lebih mencintai dirinya 27 kali derajad  daripada ketika dia sholat sendirian. Demikianlah seharusnya yang dimiliki oleh seorang mukmin, yakin bahwa Alloh akan memberikan balasan pahala dari usahanya dalam setiap ibadah dan amal sholeh. Sehingga mempunyai motivasi dan oprimisme dari setiap ibadah dan amal sholehnya. Sebagaimana firman Alloh : “Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan (pula)” (QS. ar Rohman : 60). Ketika Mus’ab Bin Umair ikut perang Badar, beliau mengunyah satu biji kurma merasa sangat lama kalau harus menunggu sampai habis biji kurma tersebut untuk mendapatkan balasan Alloh berupa surga bagi mereka yang mati syahid. Kita bisa bayangkan berapa lama untuk mengunyah sebiji kurma, paling satu menit. Tapi satu menit menunggu syahid bagi Mus’ab Bin Umair merupakan waktu yang sangat lama.

4.      Yakin akan manhaj (aturan) Alloh
Kalau suatu perusahaan tidak ada aturan mainnya kita akan tahu hanya dalam sehari saja perusahaan tersebut pasti akan hancur. Kalau ada orang yang mempunyai sepeda motor Honda tidak mentaati aturan perawatannya semisal oli yang seharusnya diganti tiap bulan tapi diganti tiap tahun pastilah motor tersebut akan cepat rusak. Dan aturan yang dipakaipun adalah aturan yang dibuat oleh pabrik Honda karena merekalah yang tahu seluk-beluk motor yang dibuatnya. Kita bisa bayangkan bagaimana jika sepeda motor tersebut dipelihara dengan aturan mesin jahit, tentu akan hancur berantakan. Demikianlah setiap sisi kehidupan haruslah ada aturan mainnya. Menikah juga ada aturan mainnya. Ada kisah menarik, ketika ada seorang ikhwan yang menginginkan segera menikah  dia mendatangi kantin di fakultas lain tempat ia kuliah. Ketika sudah sampai di kantin tersebut dan di situ ada seorang akhwat yang menarik hatinya, ia duduk di dekat si akhwat dan langsung menawarkan diri untuk menikahi si akhwat kalau si akhwat memang berkenan. Karena si akhwat tidak tahu siapa si ikhwan tadi, ia menjadi bingung. Ta’aruf saja belum, tahu-tahu langsung menawarkan diri untuk menikah. Kita salut atas keberanian si ikhwan tadi semoga Alloh memudahkan urusannya. Tapi dalam menikah ada aturannya yang mesti dilalui sehingga bisa menggapai keluarga yang barokah.
Dan kita hidup di dunia ada aturannya. Allohlah yang menciptakan bumi ini dan seisinya termasuk kita. Dia pulalah yang berhak membuat aturannya karena Dialah yang lebih tahu apa yang Dia ciptakan. Dengan keyakinan terhadap manhaj Alloh ini akan mendatangkan assa’adah wal karomah (bahagia dan mulia) tidak hanya di dunia tapi juga di akherat. Dan siapa yang hidup di bumi Alloh ini tanpa memakai aturan Alloh, maka tunggulah saat kehancurannya. Wallohu a’lam.
Ya Alloh, wahai Dzat yang Maha Pengampun, ampunilah dosa-dosa kami, ampunilah sekiranya kami selama ini jarang mengingati-Mu, ampunilah kalau selama ini kami   belum bisa menegakkan aturan-Mu. Ya Alloh ya Tuhan kami, berikan cahaya-Mu ke dalam hati kami, jadikanlah hati kami hati yang selalu rindu kepada-Mu, hati yang selalu rindu untuk berjuang di jalan-Mu, hati yang tidak pernah melupakan-Mu. matikanlah kami dalam keadaan huznul khotimah, kumpulkanlah kami kelak bersama-sama dengan Rosululloh, bersama para nabi-Mu, bersama dengan para shodiqin, para syuhada’, bersama dengan orang tua kami, anak istri kami dan bersama orang-orang sholeh yang sangat Engkau sayangi dan Engkau kasihi. Amiin.

Tujuh Keajaiban Dunia

Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramida di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, karena di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin para pembaca bertanya-tanya, keajaiban apakah itu? Memang tujuh keajaiban lain yang kami akan sajikan di hadapan pembaca sekalian belum pernah ditayangkan di TV, tidak pernah disiarkan di radio-radio dan belum pernah dimuat di media cetak. Tujuh keajaiban dunia itu adalah :
 1. Hewan Berbicara di Akhir Zaman
Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,  “Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami“. Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Hewan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka hewan bumi. Konon kabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Hewan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]
Hewan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia“. [HR. Muslim dalam Shohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]
 2. Pohon Kurma yang Menangis
Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur, “Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]
 Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata,  “Dulu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)“. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]
 3. Untaian Salam Batu Aneh
Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam. Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya,
Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang“.[HR.Muslim dalam Shohih-nya (1782)].


4. Pengaduan Seekor Onta
Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan hewan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada hewan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.

Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Anshar. Tiba tiba ada seekor onta. Tatkala Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka onta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke punuknya dan tulang telinganya, maka tenanglah onta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik onta ini, Onta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Anshar seraya berkata, “Onta itu milikku, wahai Rasulullah”. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda,  “Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahwa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu Asakir dalam Tarikh Dimasyqa (9/28/1). Lihat Ash-Shahihah (20)]

 5. Kesaksian Kambing Panggang
Kalau binatang yang masih hidup bisa berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut: Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan shodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah diberi racun. Lalu Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, karena kambing panggang ini mengabarkan kepadaku bahwa dia beracun“. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Anshoriy. Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khoibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus“. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]
6. Batu yang Berbicara
Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita pikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Karena Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara sesuai hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib. Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia“. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]

Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]

7. Semut Memberi Komando
Mungkin kita pernah mendengar cerita fiktif tentang hewan-hewan yang berbicara dengan hewan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktif belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya hewan yang berbicara kepada hewan yang lain, bahkan memberi komando, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Hewan yang memberi komando tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,

“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa Karena (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh“. (QS.An-Naml: 16-19).

Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh karena itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum muslimin

Selasa, 26 Maret 2013

Cara Paling Indah Mencintainya

Aku kehilangan seluruh kekuatanku…
Aku kehilangan semua mimpiku…
Mimpi untuk sekali saja membahagiakanmu
Kesempatan untuk sekali saja
mengatakan aku mencintaimu…
Oleh bilur-bilur keindahan puisi
Aku mengerti, tak ada lagi yang bisa kulakukan…
Hanya dengan memujamu lewat kata demi kata…memandangimu dengan air mata dan seluruh doa untuk kebahagianmu….
Aku menyerah bukan karena lelah
Aku menyerah kepada kebahagianmu
Dengar…
Seperti inilah sayang, puisi yang kau simpan disebahagian tulang rusuk yang kau tanam dalam tubuhku. Puisi yang katamu adalah cinta.
Aku percaya inilah takdir yang sesungguhnya, bahwa Tuhan menghendaki aku kembali menjadi debu, menjadi bagian kau yang terabaikan. Benar kau abaikan– Adam.
Apa kau tak rasakan pedih seperti rasa pedih yang aku rasakan? Kehilangan separuh kekuatanku? Kehilangan seluruh pelukanmu kedalam pelukannya?
Betapa rapuhnya kehilangan senyummu.
Kehilangan waktu untuk sekadar menatap cahaya yang menghidupkan duniaku dalam matamu.
Aku tak lagi berhak tak punya hak
Bahkan ketika aku tahu separuh rusukmu hilang dari tubuhku…. :(
Betapa hina aku –Adam. Betapa najis aku pernah berpikir hendak menjadi duri dalam kebahagianmu, ketika kusadari kenanganmulah yang pelan menusuk aku sendiri….menusuk seperti duri di kepala Tuhanmu.
Namun inilah keajaiban tiada berkesudahan, ketika aku membuka mata dan mendapati kau memeluk buah cintamu. Buah yang tak lagi ranum kau petik dari tubuhku…namun jatuh menetes dari darah dagingmu.
Aku menangis– Adam. Menangis pilu dalam puisi ini. Menyadari janggalnya kehadiranku dalam hidupmu. Memikirkan rusukku yang mulai lapuk.
Yang sedikit demi sedikit menyentuh tanah.
…..
[ Seperti kutipan puisi sahabatku (Akbar)]
…..
“Sebelum esok benar-benar menggenapkanku sepenuh kesadaran, ke tempat hari di mana aku akan tinggal bernama kehilangan. Rumah paling tenang untuk aku berpulang”
Maukah sekali saja, kau bisikkan padaku
dimana kenangan tentang hari-hari yang mengingatkanmu bahwa kau pernah begitu mencintaiku– Adam?
Sebelum hari baru membawaku menjauh
bahkan hilang dan mati dari ingatanmu?
Maukah kau mencintaiku di kehidupan lain? Di kehidupan kita pernah tak saling mengenal dosa?
Terimakasih mau mendengar salinan puisimu dari mulutku dan maaf untuk setiap kata yang tak diucapkan dengan sempurna pahamilah raga ini masih tersesat di tubuh— Hawa.

Senin, 25 Maret 2013

Doa Pernikahan

-->Ya Allah,
jadikanlah pernikahan ini pernikahan yang barakah
pembuka pintu rahmat bagi kedua mempelai, keluarganya dan ummat
penyempurna keislaman, tungku tempat menempa shabar dan syukur
sekolah tempat belajar menjadi dewasa
jalan menggapai cinta-Mu
Ya Allah,
ampuni dosa-dosa kami, maafkan segala khilaf kami
luruskan niat kami, sucikan hati kami
kuatkan tekad kami, bimbing kami
lindungi kami dari segala tipu daya syaitan
agar kami dapat menapaki jalan baru ini, demi menggapai ridho-Mu
Ya Allah,
anugerahkanlah kepada kami pasangan hidup kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikan kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertaqwa
Ya allah…. Andaikan semua ini layak bagi kami, cukupkanlah
permohonan ini dengan ridha-Mu Jadikanlah kami sebagai suami istri yang
saling mencintai dikala dekat, Saling menjaga kehormatan dikala jauh Saling menghibur dikala duka, saling mengingatkan dikala suka,
saling mendoakan dalam kebaikan dan ketaqwaan, saling menyempurnakan  dalam beribadah.
Ya allah…sempurnakanlah kebahagiaan kami
dengan menjadikan pernikahan ini sebagai ibadah kepada-Mu dan bukti pengikat cinta kamu kepada Rasul-Mu