Terima Kasih Atas Kunjungannya

Kamis, 04 Oktober 2012

Tentang Kesedihan dan Kebijakan


Di saat berbagai warna kesedihan menjejali sel tubuh dan mengalir bersama derai air mataku, Aku tidak mempunyai kuasa untuk menuliskan apa pun, selain rona kesedihan tersebut. Sungguh, Aku tidak mengetahui apa pun selainnya. Dalam benakku, kebahagiaan, kesenangan, dan perasaan optimis hanyalah merupakan himpunan kata yang terasa asing. Ia menjelma menjadi gabungan kata-kata yang tidak pernah Aku ketahui hakikatnya. Kemungkinan, ada seseorang yang pernah mengigatkanku atau dahulu, untuk mengungkapkannya, sungguh sangat pahit rasanya.
Penderitaan adalah hasil perbuatan manusia. Alangkah membahagiakan, apabila hadiah yang Aku persembahkan atas penderitaan yang menimpaku ini adalah agar Aku bisa membentuk jati diri dan mencurahkan kemampuanku yang terbaik. Kesedihan merupakan lentera terindah yang menerangi jalan dan membentuk kerangka untuk melangkah. Adapun di saat kebahagiaan menyelimuti hari dan malam yang kita lalui, hal itu hanya menyisakan rongga kecil buat sebuah kesedihan, ketakutan, dan kedukaan. Hingga meskipun ingatan kita menerawang jauh, kita tetap merasakan, bahwa di lain kesempatan, semua itu akan kembali terekam ulang. Sedangkan, ketika Aku tertawa, Aku berkata,” Ya Allah, jadikanlah kebaikan pada tawa yang Aku keluarkan.” Senyum dan tawa, seakan-akan merupakan dua pintu masuk yang harus dilewati bagi kesedihan. Oleh karena itu, jarang sekali Aku mendapatkan sebuah kesempatan untuk menuliskan tentang keduanya, meski Aku selalu merasakan wujud kehadirannya. Dan jika Aku pernah menuliskannya, hal itu Aku lakukan setelah kepergiannya. Aku tetap berusaha semaksimal mungkin untuk mengingat atau membayangkan wujudnya.
Pembicaraan mengenai kebahagiaan selalu lebih sulit daripada kesedihan, bahkan untuk selama-lamanya. Blog ini akan menyajikan pembahasan mengenai kreasi kebahagiaan dan bukan membahas tentang terapi kesedihan. Yaitu 1. Kebahagiaan tanpa mengenal batas yaitu sebuah kebahagiaan yang bersumber dari hati, berupa tingkah laku(akhlaq). 2. Kebahagiaan yang dihasilkan dari perbuatan tangan kita yaitu sebuah kebahagiaan yang kita tempa dengan berbagai keahlian yang berguna bagi kehidupan kita, hingga kehidupan kita diwarnai dengan kegembiraan.
“Lantas, akan ke mana kita?”
Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita untuk berhenti sejenak. Marilah kita lemparkan pertanyaan ini kepada diri kita sendiri agar kehidupan kita bis berjalan sesuai dengan arah yang akan kita jelang. Kenapa setiap orang tidak berkehendak untuk menciptakan kebahgiaan dari dalam dirinya sendiri, kemudian menjadikannya sebagai hadiah untuk dirinya sendiri setiap pagi bersinar.

Tidak ada komentar: