Terima Kasih Atas Kunjungannya

Jumat, 19 Oktober 2012

Pembentukan Kualitas Pegawai Melalui Proses Seleksi

Ryaas Rasyid (1998:58) memberikan gambaran seleksi pegawai negeri sipil secara objektif merupakan langkah awal pembentukan sosok aparatur pemerintah daerah yang berkualitas, profesional, jujur, dan bertanggung jawab.
Miftha Thoha (1993:42) mengemukakan kualitas aparatur pemerintah sangat menentukan mutu pelayanan yang diberikan dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Lebih lanjut ia mengatakan, urusan bisnis di Indonesia sangat sukar sebagai akibat lemahnya mutu pelayanan aparatur birokrasi yang berbelit-belit.
Pegawai yang berkedudukan sebagai aparatur pemerintah selaku pemberi pelayanan dituntut untuk mengacu dan memperhatikan berbagai hal-hal seperti yang dikemukakan oleh Sugiyati (1999:34) yaitu :
1.      Kepuasan total pelanggan.
2.      Menjadikan kualitas sebagai tujuan utama dalam pelayanan.
3.      Membangun kualitas dalam sebuah proses.
4.      Menerapkan filosofi, berbicara berdasarkan fakta.
5.      Manjalin kemitraan baik internal maupun eksternal.
Usaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pihak yang dilayani hendaknya aparat pelayanan memahami variabel-variabel pelayanan prima yang terdapat dalam agenda perilaku pelayanan prima sektor publik sekolah staf dan pimpinan administrasi  Nasional Negara, (Sespanas –LAN, 1998:35) yaitu:
1.      Pemerintah yang bertugas melayani.
2.      Masyarakat yang dilayani pemerintah.
3.      Kebijaksanaan yang dijadikan landasan pelayanan publik.
4.      Peralatan atau sarana pelayanan yang canggih.
5.      Recourse yang tersedia untuk diracik dalam bentuk kegiatan pelayanan.
6.  Kualitas pelayanan yang memuaskan masyarakat sesuai dengan standar asas-asas pelayanan.
7.   Manejemen, kepemimpinan dan organisasi-organisasi yang bergerak dalam pelayanan masyarakat.
8.   Perilaku yang terlibat dalam pelayanan  masyarakat (pejabat dan masyarakat harus  melaksanakan fungsi masing-masing).
Patricia Patton yang dikutip Moekijat (1985:56-57) mengemukakan layanan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan adalah layanan yang dilakukan sepenuh hati yaitu:
1.      Memahami emosi-emosi diri.
2.      Kompetensi.
3.      Mengelola emosi-emosi diri.
4.      Bersifat kreatif dan memotivasi diri sendiri
5.      Menyelaraskan emosi-emosi orang lain.

Tidak ada komentar: