Terima Kasih Atas Kunjungannya

Jumat, 12 Oktober 2012

Kependudukan Di Indonesia


A.    Latar Belakang Kependudukan Di Indonesia

Selama ini, masalah kependudukan boleh dikatakan masih kurang mendapat perhatian darimasyarakat maupun tokoh-tokoh masyarakat, Baik itu dari para politisi, tokoh agama, pakar ekonomi maupun tokoh masyarakat lainnya. Memang pada saat ini sebagian besar orang pada umumnya sudah tidak berkeberatan lagi dengan program untuk mengontrol kelahiran, tetapisayangnya masih kurang sekali kesadaran untuk melaksanakannya. Dianggap sebagai hal yangtidak penting. Padahal, kalau kita mau menyadari, sebenarnya masalah kependudukan ini adalahmasalah yang teramat penting. Tidak kalah pentingnya dengan berbagai macam masalah lainnyayang seringkali kita perdebatkan dalam berbagai seminar dan diskusi. Dan sebenarnya berkaitanerat dengan masalah ekonomi, hukum dan norma agama. Jadi, memang tidak bisa diabaikan begitu saja.Sebenarnya, masalah kependudukan ini sudah bisa diatasi dengan baik bila saja sejak dulu sudahada upaya yang sungguh-sungguh dari pihak pemerintah maupun tokoh-tokoh masyarakat untuk mengatasi masalah ini. Sayangnya, hal itu dulu masih belum ada. Dulu masih banyak orang yangmenentang program KB. Kalau pun sudah ada yang menyetujuinya, umumnya mereka masihenggan melaksanakannya.
Pada zaman Orde Lama, dari pihak pemerintah pun tidak adakesadaran akan masalah ini. Pada saat itu jumlah penduduk Indonesia masih berkisar 100 juta jiwa dan seandainya pada saat itu sudah ada upaya yang sungguh-sungguh tentunya tidak perlu penduduk Indonesia meledak seperti sekarang ini.Selain menimbulkan berbagai macam masalah sosial, jumlah penduduk yang semakin bertambahini juga menimbulkan dampak pada masalah yang lain, yaitu masalah lingkungan. Semakin banyak penduduk berarti semakin banyak areal persawahan dan hutan yang berubah fungsimenjadi pemukiman penduduk. Dan bila tadi sudah dibahas bagaimana jumlah penduduk yang semakin bertambah ini menyebabkan urbanisasi dan menimbulkan berbagai masalah sosial dikota-kota, maka kali ini kita bisa melihat bagaimana mereka yang tinggal menetap di desa punmenimbulkan masalah lain yang tak kalah seriusnya, yaitu kehancuran hutan yang ada, termasuk  juga hutan lindung yang mesti dijaga.Meski demikian, ini bukanlah berarti bahwa perusakan hutan oleh perusahaan raksasa kemudiankita abaikan begitu saja sebab jumlah 20 hingga 40 persen dari ratusan juta hektar bukanlah jumlah yang sedikit. Dan bila dibiarkan, maka lama-lama pun akan bisa menghancurkan seluruhhutan yang adaDalam mengatasi masalah ligkungan, mestinya kita menyusun rencana program dan kegiatanyang kreatif, inovatif dan realistis yang didukung oleh SDM yang trampil dan anggaran yangmemadai.
Program dan kegiatan yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan, diantaranya :Program Konservasi Sumber Daya Alam dengan kegiatan-kegiatan, antara lain : pemeliharaan sungai dan situ, pembuatan sumur resapan dan biopori yang bertujuan untuk mengatasi bahaya banjir dan pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) bertujuan untuk menanggulangi polusi udara di kota.Program Pengawasan dan Penegakkan Hukum dengan kegiatan-kegiatan, antara lain : pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup, pengawasanterhadap kegiatan industri yang bertujuan untuk pentaatan oleh masyarakat/ industriterhadap ketentuan dan kebijakan bidang lingkungan dan penanganan kasus bagimasyarakat/industri yang merusak dan mencemari lingkungan hidup.Program Pemantauan dan Pemulihan Lingkungan Hidup dengan kegiatan-kegiatan : pemantauan kualitas lingkungan (air, tanah, udara) yang bertujuan untuk mengetahuistatus kondisi lingkungan di Kota Tangerang secara terus menerus, peningkatan kesadarandan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan.

Tidak ada komentar: