Terima Kasih Atas Kunjungannya

Senin, 20 April 2015

Masa Sulit Untuk Aku Lalui

Saat itu aku pulang dari sawah, menyusuri jalan dikeheningan malam sekitar jam 7 malam tepatnya 11 Januari 2015. Diperjalanan pulang sambil mengayuh sepeda dengan santai tiba-tiba ada anjing mengikutiku dari belakang dengan gonggomannya yang begitu keras membuatku panik. Aku berusaha untuk mengayuh dengan cepat tapi anjing itu malah semakin mengejar dengan cepat pula. Saat Aku berusaha menghindarinya tak sengaja sepeda yang aku kendarai bannya terperosok kedalam lubang yang cukup dalam sekitar 2 meter, bersamaan dengan itu Aku pun terjatuh kedepan dengan kepala menunduk "seperti dalam keadaan sujud". Saat itu pula aku tidak bisa menggerakkan badanku "(Ya Allah kenapa badanku tidak bisa bergerak, berucap dalam hati)". Posisiku tetap dalam keadaan sujud. Mau berteriak minta tolong tapi suaraku tidak bisa keluar antara sadar dan tidak sadar, tiba-tiba ada seorang bapak mencoba mengangkatku untuk duduk tapi badanku semuanya terasa lemah dan kaku. Tak lama kemudian warga setempat berkerumun melihat diriku yang terdiam kaku. Mereka mencoba mengangkatku masuk disalah satu rumah warga. Diantara mereka ada yang membuka jaketku, membawakan bantal, minyak wangi dan secangkir teh hangat, adapula yang memijat agar badanku tidak kaku dan bisa berasa kembali namun saat itu tidak ada yang saya rasakan sama sekali "layaknya orang kesemutan".
Sebagian warga ada yang mengatakan kalau aku bisa patah, lumpuh dan keseleo. Tetapi beberapa waktu kemudian kakiku sudah bisa aku gerakkan. Untuk berdiri dan memegang sesuatu rasanya sulit dan sakit. Jadi ibu yang berada didekatku mencoba menyuapiku teh hangat agar perasaanku bisa rileks "katanya sambil tersenyum". Melihat keadaanku sudah bisa bicara, salah satu warga bertanya dimana tempat tinggal dan keluargaku. Saat mereka tahu, mereka menyuruh menghubungi keluargaku tapi hasilnya tidak bisa karena saat itu hpku rusak berantakan didalam sakuku. Tapi syukur diantara mereka ada yang tahu nomor sepupuku untuk dihubungi dan adapula yang bergegas pergi memanggil keluargaku yang lain. Tak lama kemudian keluargaku datang satu persatu (paman, tante, nenek dan sepupu-sepupuku). Dengan melihat keadaanku yang sudah pucat ditambah kecapean dari menanam padi disawah, mereka menyuruhku pulang. Aku yang tidak bisa berdiri dan berjalan mereka menggotongku naik di motor, kami bonceng bertiga. Sepupuku duduk dibelakang sambil menjaga dan memegang pundakku agar saat dijalan aku tidak jatuh. Sesampainya dirumah mereka langsung membawaku ditempat tidur, dari raut wajah mereka terlihat air yang menetes dari matanya yang tak bisa terbendung lagi. Saat itu aku tidak dibawah kerumah sakit karena pintaku untuk dirawat dirumah. Malam semakin larut , warga yang sempat ikut kerumah bergegas pulang.
Goresan batu dikeningku diberi obat merah, rasa sakit ditubuhku mulai terasa dari kekakuannya. Aku mencoba menahan rasa sakit itu sampai tak terasa mataku sudah tertutup tidur. Keesokan harinya aku dibawa ketukang urut. Sesampainya disana, "hanya kedua tanganku dan leherku yang keseleo" kata si tukang urut.
Saat diurut sakitnya minta ampun tapi saat dipijit dan terdengar bunyi dari tulang tangan dan leherku, saat itu pula aku merasa mendingan walaupun masih nyeri akibat bengkak dan sudah bisa kembali pulang kerumah. Untuk perawatan lebih lanjut hanya dokter yang datang dirumah dan memberikan obat. Hari demi hari kulalui dengan keadaan hanya berbaring ditempat tidur, saat mau makan harus disuap karena tanganku terasa sakit untuk digerakkan apalagi memegang sesuatu. Berjalan ke kamar kecilpun harus dipegang karena kakiku belum sanggup untuk sepenuhnya berdiri dan berjalan. Mau mandi harus di mandiin, bukan hanya itu saja saat buang air besar (BAB) pun harus dicebokin seperti halnya seorang bayi. Menjelang kecelakaan yang menimpaku saat itu Handphoneku tidak pernah aktif karena rusak akibat layarnya pecah dan tidak bisa diaktifkan kembali. Jadi untuk saat ini hp sepupu yang aku pake itupun hanya untuk sebentar saja. Dari hal ini rasa syukur yang selalu tercurahkan kepada Allah SWT karena masih memberikan nikmatnya sehingga sekarang ini aku sudah bisa baikan meskipun belum sembuh total. "Terima Kasih Ya Allah Segala Puji Untuk-Mu".

Inilah ceritaku hari ini tercatat 11 Januari 2015 s/d 20 April 2015, "Salam Blogger".

Tidak ada komentar: