Kuterdiam
bukan karena bisu
Kemudian
kuberjalan mencoba mematikan langkah
Yang
paling terbesar dalam hidupku saat ini
Hanyalah
apabila kumampu bangkit kembali
Dari
sebuah rasa untuk mencintaimu
Janganlah
kau bersedih hati
Karena
kehadiranku disisimu
Hanya
membuatmu terluka
Kau
bagaikan ...
Cahaya yang
dulu aku kagumi
Kini dimataku
tak lagi bersinar
Gelap direlung
hati meredup dalam kelemahanku
Lalu terpadam
dalam kekosongan jiwaku
Senyum itu
kian pergi bersama hari-hari
Yang terus mati
menghilang bagai senja
Yang mengatup
memeluk awan
Dan percikan
air mata ini
Seakan memecah
butir-butir embun pagi
Membasahi celah-celah
sanubari
Yang membelah
kesedihan
Disini aku
semakin terluka oleh DIA yang memberiku CINTA
Disini aku harus
kembali terdiam karena kepedihan yang kurasa
Hampa semakin merona mempesona
Berjalan berkeliling menggenggam duka cita
Luka terus menyebar melumpuhkan jiwaku
Lalu mengendap menyusup bersama asa yang tak tersisa
Dan tutur kata bahasa cinta
Hampa semakin merona mempesona
Berjalan berkeliling menggenggam duka cita
Luka terus menyebar melumpuhkan jiwaku
Lalu mengendap menyusup bersama asa yang tak tersisa
Dan tutur kata bahasa cinta
Tak lagi bermakna
Terbenam dalam lentera malam yang tak bersuara
By Created : Adhyel
Terbenam dalam lentera malam yang tak bersuara
By Created : Adhyel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar