Dalam
dunia penelitian, dikenal dua pendekatan, yaitu kuantitatif dan kualitatif.
Dibanding pendekatan kualitatif,
pendekatan kuantitatif lebih dahulu eksisi walaupun secara praktik yang tidak
formal mungkin kegiatan penelitan kualitatif mendahuluinya. Pada awal kelahiran
pendekatan kualitatif, terjadi perdebatan sengit antara kubu yang mengaku
pengikut mazhab kuantitatif dan mazhab kualitatif. Perdebatan terjadi antara
lain pada soal paradigma dan metodologi kedua pendekatan penelitian itu. Selain
itu, perdebatan juga terjadi pada persoalan hasil penelitiannya di mana menurut
pengikut mazhab kuantitif, penelitian kuantitif lebih akurat atau lebih valid hasilnya
dibanding penelitian kualitatif. Selain itu juga, menurut pengikut mazhab
kuantitatif, secara metodologi dan teori hasil penelitian dengan kuatitatif
juga lebih valid dan lebih bisa dipertanggungjawabkan. Sementara menurut
pengikut mazhab kualitatif, penelitian kuantitatif tidak dapat menjangkau
banyak aspek persoalan sehingga hasil penelitiannya baru menjangkau kulit luar
masalah penelitian, sedangkan penelitian kualitatif lebih holistik (mendalam)
dan dapat menjangkau persoalan penelitian secara lebih luas dan mendalam.
Perdebatan antara kedua kubu berlangsung cukup lama karena masing-masing kubu
mengklaim hasil penelitiannyalah lebih akurat dan lebih benar.
Dewasa
ini perdebatan tentang penelitian kualitatif dan kuantitatif hampir tidak
terjadi lagi. Para pakar di bidang metodologi penelitian kualitatif dan
kuatitatif serta para peneliti tidak lagi mempersoalkan pendekatan apa yang
digunakan dalam penelitiannya. Pada satu penelitian terkadang seorang peneliti
menggunakan pendekatan kuantitatif dan pada penelitian yang lain ia menggunakan
pendekatan kualitatif. Dibanding pada awal kelahirannya, sekarang sekat-sekat antara penelitian kualitatif dan
kuatitatif tidak begitu tampak. Dalam bidang ilmu-ilmu sosial khususnya
pendidikan dan bimbingan & konseling, dewasa ini penelitian kualitatif
sudah anyak dilakukan. Buku-buku metodologi penelitian kualitatif yang memandu
penelitian itupun sudah banyak ditulis.
Respons
peneliti baik peneliti profesional maupun pemula terhadap penelitian kualitatif
dewasa ini pun cukup tinggi. Berbagai penelitian dalam bidang pendidikan dan
bimbingan & konseling khususnya untuk penyelesaian studi baik Strat Satu
(1), Strata Dua (2), maupun Strata Tiga (3) banyak dilakukan dengan menggunakan
pendekatan kualitatif. Bagi mahasiswa S2 dan S3 mungkin tidak terlalu sulit
melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Namun, bagi mahasiswa S1,
akan terasa sulit melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif walaupun
mereka telah mempelajari metodologi penelitian itu. Banyak pertanyaan yang
diajukan oleh mahasiswa antara lain : Bagaimana cara melakukan penelitian
kualitatif? Metode apa yang digunakan dalam penelitian kualitatif? Instrumen
apa yang digunakan dalam penelitian kualitatif? Bagaiman cara menyajikan data
penelitian kualitatif hasil wawancara? Bagaimana menganalisis data penelitian
kualitatif? Dan pertanyaan-pertanyaan lain yang menunjukkan bahwa mahasiswa
merasa sulit melakukan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Apalagi
buku-buku yang telah ada umumnya sangat teoritis sehingga para peneliti pemula
sulit mengaplikasikannya dalam praktik penelitian dan penulisan laporannya.
Dibanding
penelitian kualitatif, penelitian yang dilakukan mahasiswa Strata Satu (1)
untuk penyelesaian studinya (Skripsi) lebih banyak menggunakan pendekatan
kuantitatif atau yang menggabungkan antara keduanya (mix method) meskipun kesannya banyak dipaksakan. Artinya
penelitiannya tidak tepat menggunakan pendekatan kuantitatif, tetapi dipaksakan
menggunakan pendekatan itu karea mahasiswa tidak mampu melakukan penelitian
dengan pendekatan kualitatif. Dangkalnya pengetahuan mahasiswa tentang
metodologi penelitian kualitatif, juga menjadi pemicu mahasiswa tidak menyusun
tugas akhir (Skripsi) dengan pendekatan kualitatif.
Dalam
praktikya, penelitian kualitatif lebih mengutamakan proses daripada hasil.
Sementara penelitian kuantitatif lebih mengutamakan hasilnya. Proses-proses
penelitian kualitatif itulah yang banyak belum dipahami oleh para mahasiswa
sebagai peneliti pemula. Oleh sebab itu, postingan ini ditulis dengan maksud
membantu para mahasiswa supaya dapat melakukan penelitian kualitatif. Motivasi
penulis memposting tulisan ini semata-mata ingin menginfakkan pengetahuan yang
sedikit tentang penelitian kualitatif kepada para mahasiswa sebagai peneliti
pemula sehingga mereka diharapkan mampu melakukan penelitian dengan pendekatan
kualitatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar