Ryaas Rasyid (1998:58)
memberikan gambaran seleksi pegawai negeri sipil secara objektif merupakan
langkah awal pembentukan sosok aparatur pemerintah daerah yang berkualitas, profesional, jujur, dan bertanggung jawab.
Miftha Thoha (1993:42)
mengemukakan kualitas aparatur pemerintah sangat menentukan mutu pelayanan yang
diberikan dalam pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan. Lebih lanjut ia
mengatakan, urusan bisnis di Indonesia sangat sukar sebagai akibat lemahnya
mutu pelayanan aparatur birokrasi yang berbelit-belit.
Pegawai yang
berkedudukan sebagai aparatur pemerintah selaku pemberi pelayanan dituntut
untuk mengacu dan memperhatikan berbagai hal-hal seperti yang dikemukakan oleh
Sugiyati (1999:34) yaitu :
1.
Kepuasan total pelanggan.
2.
Menjadikan kualitas sebagai
tujuan utama dalam pelayanan.
3.
Membangun kualitas dalam sebuah
proses.
4.
Menerapkan filosofi, berbicara
berdasarkan fakta.
5.
Manjalin kemitraan baik
internal maupun eksternal.
Usaha memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pihak yang dilayani
hendaknya aparat pelayanan memahami variabel-variabel pelayanan prima yang terdapat dalam
agenda perilaku pelayanan prima sektor publik sekolah staf dan pimpinan
administrasi Nasional Negara, (Sespanas
–LAN, 1998:35) yaitu:
1.
Pemerintah yang bertugas
melayani.
2.
Masyarakat yang dilayani
pemerintah.
3.
Kebijaksanaan yang dijadikan
landasan pelayanan publik.
4.
Peralatan atau sarana pelayanan
yang canggih.
5.
Recourse yang tersedia untuk
diracik dalam bentuk kegiatan pelayanan.
6. Kualitas pelayanan yang
memuaskan masyarakat sesuai dengan standar asas-asas pelayanan.
7. Manejemen, kepemimpinan dan organisasi-organisasi
yang bergerak dalam pelayanan masyarakat.
8. Perilaku yang terlibat dalam
pelayanan masyarakat (pejabat dan
masyarakat harus melaksanakan fungsi
masing-masing).
Patricia Patton yang dikutip Moekijat (1985:56-57) mengemukakan
layanan yang dapat memberikan kepuasan pelanggan adalah layanan yang
dilakukan sepenuh hati yaitu:
1.
Memahami emosi-emosi diri.
2.
Kompetensi.
3.
Mengelola emosi-emosi diri.
4.
Bersifat kreatif dan memotivasi diri sendiri.
5. Menyelaraskan emosi-emosi orang lain.
5. Menyelaraskan emosi-emosi orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar