Kenapa ada orang yang galau?. Karena ia lupa akan
prinsip-prinsip hidupnya. Prinsip hidup yang harus dibangun:
maa fii qalbii ghairullah (Tidak ada di hatiku selain Allah)
Jika prinsip hidupnya maa fii qalbii ghairullah, maka
akan tenang apapun kondisinya.
Orang yang hatinya kosong dari harta bukan berarti ia
miskin. Dan apakah orang yang di hatinya hanya ada Allah tidak bisa mencintai?.
Tidak juga, tapi itu adalah sebenarnya cinta. Kalau cinta yang sebenarnya itu
relatif.
Sebenarnya cinta adalah cinta yang tumbuh dari hati
yang di dalamnya hanya ada Allah. Sebenarnya cinta akan terasa kesejukannya
pada saat kebeningan hati bertemu dengan kelezatan nafsu.
Ke dalam diri manusia sudah Allah Ta’ala letakkan dua
bejana, yaitu bejana HATI dan NAFSU. Dalam hidup ini banyak orang yang salah
mengisinya. Misalnya ketika cinta kepada manusia diletakkan di hati. Cinta itu
ada di dalam nafsu. Sama halnya dengan benci, bukan di hati tapi di nafsu.
Ketika bertamu misalnya, kita disuguhi toples isi teh dan gelas isi kue. Tidak
sesuai.
Nafsu
|
Hati
|
Susah
Senang
|
Benar
|
Benci
Cinta
|
Baik
|
Takut
Berani
|
Mulia
|
Nafsu menimbulkan keinginan/rasa ingin. Nafsu adalah
mata air segala keinginan. Kemudian muncullah perbuatan. Yang meletakkan rasa
ingin adalah Allah, dan semua bergantung pada isinya nafsu.
Apapun isinya nafsu itu lezat, kecuali benci… Kalau
orang gampang membenci, berarti baginya benci itu nikmat.
Apa yang dimaksud dengan isi HATI yang benar, baik,
dan mulia?
BENAR : Sesuai dengan keinginan Allah Ta’ala
BAIK : Membaikkan perasaan orang lain
MULIA : Mengangkat nilai diri [di hadapan Allah
Ta’ala]
Orang yang berbuat baik, belum tentu orang baik.
Misalnya, anak berbuat baik kepada orang tua karena selama ini orang tuanya
telah berbuat baik kepadanya. [QS. Al Isra’: 23][QS. Al Ankabut: 8]
Kalau kita berbuat baik kepada orang tua, sedangkan
orang tua kita “njelehi”, keinginan mereka tidak sesuai dengan kita, dll, maka
kita bisa dibilang orang baik.
Jika isi hati bertemu dengan nafsu, maka ketika susah
pun adalah susah yang baik, benar, dan mulia. Misalnya, susah karena tadi malam
tidak tahajjud.
CINTA yang benar adalah cinta yang sesuai dengan
keinginan Allah.
CINTA yang benar:
-
Tidak mencintai karena penampilan fisik
-
Tidak membeda-bedakan cinta
-
Tidak ada harapan untuk memiliki
-
Tidak ada cinta dalam dan untuk kemungkaran
CINTA yang baik :
-
Tidak menimbulkan dampak negative (misalnya: VMJ, berhayal, dll)
-
Menjadi energy penyemangat untuk melipatgandakan ibadah dan amal shalih
-
Membuat diri luluh dalam kebeningan dan kesucian
CINTA yang mulia:
-
Menyejukkan hati siapapun
-
Tidak menggejolakkan nafsu orang lain
-
Menginspirasikan kebaikan untuk sesama
-
Menjadi contoh bagi siapapun yang menginginkan sebenarnya cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar