Pemerintahan yang efektif harus
dibangun dari diskusi ke diskusi-an
effeective government must be buil by discussion. Bahkan ada yang
mengatakan more effective means more
dialoguesi. Dialog adalah suatu wacana untuk mendengarkan secara lugas
karena rumus dialog kadang-kadang harus mendengarkan apa yang tidak suka kita
dengar, listening sometihing that you
might not wish to hear. Dengan kata lain, pemerintah yang baik harus
mendengarkan apa yang menjadi harapan, kebutuhan, dan problematik yang ada di
masyarakat.
Dalam pemerintahan terdapat jenjan-jenjang
dalam proses menampung aspirasi. Pemerintah pusat harus mendengarkan provinsi,
provinsi harus mendengarkan kabupaten, kabupaten mendengarkan kecamatan,
kecamatan mendengarkan desa atau kelurahan, desa dan kelurahan mendengarkan
dusun. Sehingga dalam pemerintahan itu, naif jika dikatakan keberhasilan dari
atas, karena atas hanya mendrive.
Keberhasilan iti adalah akumulasi keberhasilan yang berasal dari bawah.
Oleh karena itu mendengarkan apa
yang menjadi harapan rakyat, apa yang menjadi kebutuhan, menjadi sebuah proses
yang sangat menentukan untuk bisa mencapai hasil maksimal dengan cara yang
efektif. Sebab hadirnya pemerintahan berfungsi untuk membangun kehidupan
masyarakat yang lebih baik. Sebab, tugas pemerintahan bertujuan memenej
struktur dan membangun kehidupan dalam masyarakat yang lebih baik yang muaranya
adalah membangun rahmat dan perlidungan pada rakyat.
Di dalam pemerintahan terdapat
empat tugas yang mampu mengahdirkan bentuk pemerintahan yang baik. Yang Pertama, regulasi untuk membangun
kepastian. Kedua, pelayanan untuk
bisa membangun kesetaraan dan ras keadilan. Ketiga,
membangun pemberdayaan masyarakat dan menciptakan kemandirian untuk
menyelesaikan sebuah persoalan yang dihadapi, dan Keempat adalah melakukan pembangunan menuju muara yang tujuannya
menghadirkan kemakmuran serta kehidupan yang lebih baik secara bertahap.
Sebuah negara atau sebuah daerah
bisa menjadi lebih baik, jika negara atau daerah memiliki pemerintahan yang
baik dan kuat. Sebuah pemerintahan yang baik dan kuat adalah pemerintahan yang
bersesuai dengan harapan dan kehendak dari masyarakat yang telah ada. Oleh
karena itu kooptasi elite yang mengatakan inilah kemauan rakyat tanpa harus
mendengarkan rakyat melalui forum-forum yang tersedia adalah sebuah
penyimpangan karena harusnya elite membangun sebuah proses diskusi ke diskusi,
sebab dia tidak akan pernah menemukan kehendak dan keinginan rakyat yang
sebanarnya jika hanya mengatasnamakan rakyat belaka.
Makanya, dalam kehidupan
pemerintahan ada tiga hal yang menonjol. Pertama,
pelayanan pada masyarakat karena, begitu banyak dan kompleksnya kepentingan
maka harus ada rasa keadilan di dalam memberikan pelayanan. Ini hanya terjadi
kalau di-guide (dikawal) dengan
regulasi-regulasi, aturan-aturan yang harus diikuti oleh masyarakat, dan
pemerintah harus konsisten berpegang pada aturan itu. Yang kedua adalah
pemberdayaan masyarakat, yang maksudnya kalau masyarakat sudah mandiri, mereka
sendiri akan mampu mensolusinya. Artinya lebih jauh, semua pihak tidak harus
tergantung dengan pemerintah, karena pada dasarnya problematik yang ada dalam
masyarakat itu, sejatinya masyarakat itu sendiri yang mengetahui solusinya, dan
peran pemerintah hanya stimulan dan pengarah. Ini berarti, apabila masyarakat
senantiasa tergantung bahwa segala solusinya masalahnya hanya bisa terpecahkan
oleh pemerintah, maka pada gilirannya masyarakat sendiri akan kecewa pada kemampuan
pemerintah. Yang ketiga adalah pembangunan. Di beberapa negara yang sudah maju,
pembangunan bukan yang utama lagi, karena pembangunan secara otomatis sudah
direspons sendiri oleh masayarakat. Tapi di negara-negara berkembang, di
negara-negara miskin, pemerintah menjadi driving
utama, artinya begitu banyak kewajiban pemerintah untuk menjadi stimulan
hadirnya tahapan-tahapan kesejahteraan. Karena hanya pemerintah yang menjadi
sebuah garansi institusi terbesar yang bisa dipercaya oleh negara lain,
katakanlah untuk bisa meminjam uang dan lain-lain sebagainya dari negara-negara
maju, dan juga bisa menjamin investasi besar dari para pebisnis. Oleh karena
itu di dalam pembangunan bagi negara-negara miskin, pembangunan itu masih
menjadi prioritas, walaupun yang utama adalah pelayanan dan pemberdayaan.
Saluran-salurannya itulah yang
harus dibenahi dalam sistem. Sehingga dapat dimaknai bahwa dalam pemerintahan
yang baik adalah pemerintah yang paling kurang memerintah. Maksudnya,
proses-prsoses down sizing dan
membangun flat organization dan
pendelegasian otoritas dalam pemerintahan adalah suatu hal yang mutlak, dimana
peranan pemerintah di tingkat depan harus berjalan efektif. Makin ke atas dia
makin mengerucut atau berbentuk piramida, yakni di bawah makin luas cakupannya.
Sampel untuk itu, katakanlah di
Kabupaten dimana makin luas jangkauan dan bersifat policy teknis untuk mengakselerasi lapangan, di tengah pada
piramida itu adalah membangun yang namanya policy
strategis, di atas itu policy makro.
Nah...kalau piramida ini bisa berjalan dengan baik, kompetensinya bisa baik,
tidak dari Kabupaten langsung bablas
ke pusat, pusat langsung bablas ke
daerah, tetapi dia mengikuti yang namanya piramida dimana kompetensi secara
jelas yang mana kompetensi Kabupaten, yang mana kompetensi Provinsi, yang mana
kompetensi Pusat, dan ini semua bisa berjalan serasi dan selaras dalam tatanam
normatif pemerintahan.
Hanya saja, yang ada di
Indonesia, apalagi di masa reformasi otonomi itu tak sedikit yang beranggapan
bahwa mereka semua bisa bebas semaunya, padahal ada koridor-koridor dari
jenjang pemerintahan yang masih harus terjaga dengan baik. Dan dalam otonomi
itu, piramida pemerintahan juga harus terjadi. Jadi tahapan-tahapannya itu ada
di atas itu policy makro, di bawah policy strategis, dan di Kabupaten policy teknis/operasional.
Pemerintahan dengan sistem
piramida, sejatinya sebuah pemerintahan, pada dasarnya akan terbentuk jika
terdiri dari banyak kompleksitas masalah kemasyarakatan yang menjadi tanggung
jawab pemerintah dapat di pertanggung jawabkan, dan pemerintah dapat
mengembangkan kewenangan superioritas atau kehidupan untuk mengatur berbagai kepetingan
masyarakat untuk tidak saling berbenturan dan tidak anarkirstis. Karena yang
paling utama dari hadirnya pemerintahan adalah terjaminnya suatu kehidupan
pemerintahan adalah terjaminnya suatu kehidupan masyarakat yang teratur,
tenteram, dan damai.
Kondisi teratur, damai, dan
tenteram itulah yang sekaligus menjadi indikator dalam pencapaian dari
pemaknaan piramida pemerintahan yang mestinya digapai. Sebab, sebuah
pemerintahan dapat dikatakan berjalan dalam track
yang benar walaupun belum dikatakan berhasil jika suasana kondusif tercipta
dimana secara sekaligus sebagai modal awal untuk melahirkan dan menghadirkan
kemajuan, modal awal menghadirkan investasi dan perdagangan untuk bisa bekerja
tanpa beban, bahkan modal awal segala sosial dan politik, dapat bekerja dalam
dinamika yang terarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar